Kisah Inspiratif Tukang Kayu Membuat Popor Senapan Angin

by baritopost.co.id
1 comment 1 minutes read

Pelaihari, BARITOPOST.CO.ID – Sugeng Mujianto atau sapaan khasnya Anton warga Desa Bajuin Rt 5 Rw 3 Kecamatan Bajuin berprofesi sebagai tukang kayu. Dari basicnya itulah Anton terinspirasi membuat Popor senapan angin.

Puluhan Popor senapan angin ini sudah ia hasilkan. Produknya tidak saja memenuhi permintaan konsumen di Kalteng, namun sudah sampai ke kota Surabaya.

Alasan Anton membuat Popor senapan angin ini lantaran bahan jenis kayu Jati banyak ditemukan diwilayah Pelaihari, sehingga membuatnya untuk berkreasi dan membawa tambahan pemasukan bagi keluarganya.

Ditemui dikediamannya Selasa, (6/4/2021) kemarin, Anton tengah mempersiapkan sejumlah peralatan pertukangan dan mendesain model Popor senapan yang sesuai pesanan konsumennya.

Selaian pesanan konsumen, Anton juga sering menumpahkan inspirasinya sendiri mendesain Popor senapan angin ini.

“Rasanya sangat sayang kalau jenis kayu-kayu Jati ini dibiarkan dan banyak ditemukan, untuk itulah dengan peralatan pertukangan yang mungkin masih terbatas membuat Popor senapan angin,”ucapnya.

Perlahan namun pasti, setelah desain selesai ia lukiskan diatas kayu Jati, maka proses pemotongan mengikuti tiap lekuk garis demi garis secara perlahan dipotong hingga membentuk sebuah Popor senapan angin.

Ia mengatakan, untuk harga paling murah sebesar Rp 300 ribu dan paling mahal Rp 600 ribu, itupun tergantung tingkat kesulitan dalam membuatnya. Butuh ketelitian dalam membuat, disamping merupakan pesanan dari konsumennya, ujarnya.

Proses menghaluskan bagian kayu-kayu yang telah menjadi Popor senapan angin ini dilakukan pula dengan hati-hati, dan tahap finishingnya memberikan cairan pelicin dan pengkilat kayu (Pelitur).

Sementara bagi Anton pemasaran tidak semata hanya menuggu konsumennya yang memang terkoneksi membuat senapan angin, namun juga dipasarkan melalui medsos serta dari mulut ke mulut.

Untuk memantapkan produknya, Anton juga melakukan uji coba, apakah Popor senapan terasa berat atau ada kurang pas sebelum benar-benar ia kirim kekonsumennya.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

1 comment

Arsinah Kamis, 8 April 2021, 17:51 - 17:51

Mantapppp… Semangat terus untuk berkarya….

Reply

Leave a Comment