Kalsel Jaga Kondusifitas Pelantikan Presiden

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Masyarakat Diminta tidak Terprovokasi Hoaks di Medsos

Banjarmasin, BARITO – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah bersama segenap unsur masyarakat, TNI dan Polri mendeklarasikan dukungan untuk menyukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019.

“Presiden dipilih oleh rakyat. Jadi kalau mengganggu pelantikan presiden berarti mengganggu rakyat Indonesia. Semua akan turun termasuk masyarakat Kalimantan Selatan,” kata Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang memimpin deklarasi di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Mapolda Kalsel, di Banjarmasin, Jumat (18/10).

Gubernur menegaskan, rakyat di Bumi Lambung Mangkurat tak akan tinggal diam jika ada yang coba menggagalkan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut.

“Bangsa ini adalah bangsa pejuang. Jadi kita rakyat Indonesia harus ikut berjuang menyukseskan pelantikan presiden untuk keberlanjutan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani menyatakan, tahapan pesta demokrasi Pemilihan Presiden sudah berjalan sangat baik saat muncul presiden dan wakil presiden terpilih lewat pemilu yang sangat demokratis.

“Sekarang kita tinggal mengawal prosesi pelantikan dari implementasi demokrasi Pancasila yang sehat dan cerdas,” tutur jenderal bintang dua itu.

Karena itu, Kapolda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga NKRI dan Banua Kalimantan Selatan khususnya, agar tetap aman dan kondusif.

‘’Karena, keamanan, ketertiban dan kedamaian daerah menjadi kewajiban dari seluruh masyarakat. Tidak bisa ditopang hanya satu sisi kelembagaan,’’ ujarnya.

Pada kesempatan itu, Yazid juga mengingatkan ancaman gangguan kamtibmas yang saat ini banyak muncul dari media sosial.

Dia menilai, kebebasan menyampaikan pendapat dalam konteks negara demokrasi pada saat ini telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok tertentu untuk menyampaikan berbagai kritik melalui media sosial.

Namun begitu, kata Kapolda, kritik yang disampaikan bukan kritik membangun. Tetapi cenderung memfitnah, caci maki dan ujaran kebencian yang bermaksud jahat untuk menyerang kelompok lawan.

“Maka saya ingatkan masyarakat agar bijak menggunakan media sosial dan tidak asal menyebarkan sesuatu yang kita sendiri tidak mengetahui pasti kebenarannya. Tentu ada konsekuensi hukum yang timbul akibat dari tindakan di dunia maya yang salah,” tandasnya.

Sepakat dengan apa yang disampaikan Kapolda, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Selatan Dr H Mirhan mengajak seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dari segala hasutan di media sosial.
“Sejumlah konflik yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan dari penyebaran informasi bernada provokasi di media sosial. Ironisnya, berita yang tersebar tidak benar alias hoaks,” kata Mirhan.

Ketua Dewan Adat Dayak Kota Banjarmasin Roby Mahajaya Ngaki juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan berita di media sosial jika bernada provokatif atau isu-isu sensitif seperti SARA.

“Kami masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Selatan berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan. Semoga daerah tetap aman, tentram dan damai sampai pelantikan presiden dan seterusnya untuk keberlanjutan program pembangunan nasional dari presiden hingga gubernur dan bupati atau walikota di daerah,” pungkasnya.

Hadir pula dalam deklarasi yang digelar dalam acara coffee morning tersebut, Ketua DPRD Kalsel, Kepala Kejaksaan Tinggi,  Ketua Pengadilan  Tinggi, Kepala BNNP,  mewakili Danrem 101/Antasari, Danlanud, Danlanal Banjarmasin, Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel beserta Pengurus, Kepala BIN Daerah Kalsel,  Ketua PW Muhammadiyah,  Ketua PWNU, Kepala Kanwil Kemenag,  Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Kepala OJK, Ketua PGI, Ketua PHDI, Ketua Walubi, Ketua Keuskupan, Ketua Konghucu, dan unsur masyarakat lainnya.

Di tempat terpisah,Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Banjarmasin, Sulaiman,  mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya masyarakat Kota Banjarmasin agar tetap menjaga kondusifitas.

Masyarakat juga diminta tidak mudah terpancing oleh isu atau berita hoaks yang beredar di media sosial terkait hal-hal seputar pelantikan presiden.

“Karena hoaks itu disebarkan oleh provokator yang tentu saja merupakan pihak yang tidak bertanggungjawab. Jadi Jangan terpengaruh oleh isu atau ajakan yang beredar di sosmed terkait aksi yang akan dilakukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab,” tandas Sulaiman, Jumat(18/10) siang.

Menurut dia, suasana tentram selama ini harus tetap dipelihara. Termasuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan koridor hukum dan norma yang berlaku.

Dia mengimbau masyarakat lebih bijak dalam menyikapi berita atau infomasi terutama melalui  media sosial. Karena dampak oleh sikap reaktif lebih banyak mendatangkan kerugian.

“Alangkah baiknya jika masyarakat Kota Banjarmasin beraktivitas seperti biasa  dan beribadah. Misalnya, mengajak warga lingkungan sekitar untuk bersama sama memperbanyak salawat di rumah masing -masing,” ajaknya.

tya, Mercurius, Salman

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment