Karang Intan, BARITOPOST.CO.ID – Warga masyarakat Desa Awang Bakal Timur, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar mengeluhkan rusaknya titian sepanjang 500 meter yang menjadi penghubung antar desa.
Rusaknya titian yang sudah berusia puluhan tahun di RT 1 dan RT 2 jadi sorotan anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Habib Farhan Husein BSA saat melaksanakan reses untuk penyerapan aspirasi masyarakat.
Saat berada di lokasi, politisi PKB ini melihat langsung kondisi titian yang rusak parah padahal selama ini titian itu menjadi penghubung antar desa.
Kondisi titian yang rusak di Desa Awang Bakal Timur RT 1 dan RT 2 itu diungkapkan Habib Farhan kepada wartawan di Banjarmasin pada Senin (10/2/2025).
“Pak RT di sana mengeluhkan rusaknya titian penghubung antar desa itu dan sudah sangat lama hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah daerah setempat,” ungkapnya.

Habib Farhan melanjutkan dari hasil meninjau ke lapangan, ternyata Ketua RT setempat tidak tahu harus menghubungi siapa untuk memohon bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Banjar guna memperbaiki atau mengganti titian rusak yang diperkirakan kurang lebih 500 meter.
Karena titian yang ada ini kondisinya rusak, imbuh Habib Farhan, sehingga saat ini warga Desa Awang Bangkal Timur harus memutar lewat pasar bawah jika ingin menyeberang menuju desa tetangga.
“Jadi turun lagi ke bawah, kalau saat hujan deras rawan longsor tanah dan air. Peristiwa itu pernah terjadi beberapa tahun yang telah lewat,” ujar Habib Farhan mengutip cerita Ketua RT.
Aspirasi warga desa setempat menginginkan titian itu segera diperbaharui dengan diganti bahannya, apakah kayu ulin atau dibikin permanen.
“Kemarin waktu kita jalan dengan Pak RT, kayunya patah dan jebluk kaki kita ke dalam sampai mata kaki. Akhirnya kami balik kanan tidak jadi meneruskan sampai ujung,” ceritanya.
Karena itu mantan aktivis di Jakarta ini mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Banjar agar turun langsung ke desa-desa untuk melihat bagaimana kondisi infrastrukturnya.
“Kalau sudah masuk ke tengah ke titik pusat itu lebih mudah memantaunya. Tetapi kalau posisi di sana agak susah, sinyal pun tidak ada apalagi saat turun hujan,” tandasnya.
Editor/* : Sophan Sopiandi
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya