Tepung dan Mie Instan Naik Perlahan

by baritopost.co.id
2 comments 1 minutes read

 

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Imbas perang Rusia dengan Ukraina mempengaruhi suplai tepung di Indonesia tak terkecuali di Kota Banjarmasin. Bagaimana tidak peperangan itu setidaknya menyebabkan terhentinya 180 juta ton suplai tepung di dunia.

harga tepung di Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan tak terkecuali di Banjarmasin belakangan ini.

Saat ditemui salah satu pedagang sembako di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, Adi, mengatakan, kenaikan tepung terigu terjadi secara berangsur-angsur sejak beberapa bulan lalu, mulai dari seribuan.

“Naiknya seribu seribu secara bertahap,” ucapnya.

Dimana sebelum terjadi perang lanjutnya, harga tepung terigu masih normal dikisaran harga enceran Rp. 8 ribu per kilogramnya.

“Sekarang sudah harga Rp. 11 ribu untuk yang kemasan biasa. Kalau premium lebih mahal yang sebelumnya Rp. 9 ribu dan sekarang Rp. 13 ribu,” terangnya.

Meskipun mengalami kenaikan, diakuinya penjualan salah satu kebutuhan pokok ini tetap stabil seperti biasanya.

Ia memprediksi kenaikan harga tepung terigu ini akan terus naik jika perang antar dua negara tersebut masih terjadi.

“Mungkin ke depannya bisa naik lagi,” ujarnya.

Tentunya sebagai pedagang ia berharap harga kebutuhan pokok tetap stabil seperti biasa agar tidak menyulitkan masyarakat yang membeli.

“Semoga harga tetap kembali stabil,” akhirnya.

Naiknya tepung di Banjarmasin menyebabkan harga mie instan juga naik, seperti yang dikatakan pedagang kantin di salah satu Kampus di Banjarmasin, Donni. Ia mengaku, mie merek indomie misalnya mengalami kenaikan 200 sampai 500 rupiah. Meskipun tidak bergitu besar, namun ia khawatir akan naik signifikan.

“Khawatir kalau naik banyak, bisa tidak laku lagi mie instan,” katanya.

Penulis : Hamdani

Baca Artikel Lainnya

2 comments

Leave a Comment