Pemda Kalsel Diminta Jaga Ekonomi Daerah dan Tingkatkan Informasi Komunikasi

by baritopost.co.id
0 comment 4 minutes read
Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suasaha Nazara didampingi Kepala Kementrian Keuangan Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Syafriadi.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara menghadiri kegiatan Rapat Komite dan Press Conference ALCo di Aula Barito Lantai 2 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Selatan, Banjarmasin, Jumat (30/9/2023).

Kegiatan yang di gelar Perwakilan Kementerian Keuangan Kalimantan Selatan (Kalsel) ini, kata Nazara, pemda diharapkan komit dalam menyampaikan informasi secara terbuka, agar pertumbuhan ekonomi semakin cepat membaik.

“Saya sampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin sampai dengan saat ini. Komitmen kami untuk menyampaikan informasi secara terbuka terhadap stakeholder dan masyarakat melalui adanya press conference. Hal ini guna dapat ditindaklanjuti oleh unut terkait atas keterbukaan informasi,” ucapnya.

Dorongan ini, katanya, bahwa Indonesia termasuk yang mampu menjaga inflasi. Namun, yang perlu diperhatikan adalah menjaga pertumbuhan ekonominya.

Baca Juga: BEM FISIP ULM Sharing Tugas Kedewanan, Komisi IV : Tugas Kami Perjuangkan 20 Persen Anggaran Pendidikan

“Sementara yang harus kita waspadai adalah ekspor dan impor kita. Kita masih memiliki ekspor lebih besar daripada impor selama 40 bulan berturut-turut. Kinerja pasar keuangan Indonesia masih kuat, rupiah masih apresisasi hingga saat ini,” ucapnya.

Sampai dengan periode bulan Agustus 2023, kinerja makro ekonomi di Kalsel masih menunjukkan angka pertumbuhan yang tinggi, yaitu sebesar 4,96 % secara tahunan. Angka tersebut masih berada dalam kisaran target pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yaitu antara 4,40 % s.d. 5,20 % tetapi lebih rendah dari Capaian nasional yang mencapai 5,17 %.

Tingkat inflasi di Kalsel pada bulan Agustus 2023 masih terkendali dengan baik. Inflasi di Kalsel tercatat sebesar 4,36 %(yoy). di atas rata-rata nasional yang mencapai 3.27 % (yoy) dan juga yang tertinggi dibandingkan regional Kalimantan. Namun, secara month to month mengalami deflasi sebesar 0,004 %.

Beberapa jenis barang sebagai penyumbang inilasi terbesar antara lain yaitu beras, bensin, rokok kretek filter, angkutan udara, ikan gabus, dan cumi cumi asin. Sedangkan yang menahan laju inflasi antara lain bawang merah, beras, dan pepaya. Dalam upaya pengendalian inflasi, Kalsel mendapatkan apresiasi dengan menerima Penghargaan Anugerah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik Regional Kalimantan dari Presiden RI. Di samping itu. Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Selatan masuk sebagai nominasi TPID Terbaik Tahun 2023 kategon Kabupaten/Kota Berprestasi.

Beberapa Indikator yang menunjukkan kinerja positif ekonomi Kalsel, antara lain konsumsi listrik pada bulan Agustus 2023 yang meningkat 0,30 % dibandingkan periode sebelumnya. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Agustus 2023 juga mengalami peningkatan dari periode sebelumnya, yaitu dari 102,3 menjadi 102,5. Nilai Tukar Petani bulan Agustus 2023 mengalami peningkatan sebesar 0,16% menjadi 108,66. Demikian juga Nilai Tukar Nelayan pada bulan Agustus ini mengalami peningkatan 0,8574 menjadi 99,10. Tetapi untuk Nilai Tukar Nelayan ini masih di bawah indeks psikologis 100.

Baca Juga: MUI Provinsi Kalsel Sampaikan Pesan Wujudkan Pemilu Berkualitas

Sementara itu, posisi Neraca Perdagangan Kalsel pada bulan Agustus 2023 masih mencatatkan surplus sebesar USD950,47 juta. Namun, nilai surplus tersebut mengalami penurunan 7,12 % jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya Penurunan surplus neraca perdagangan dikontribusikan oleh penurunan ekspor sebesar 7,30 % dan penurunan impor sebesar 9,03 %. Penurunan ekspor disebabkan penurunan volume ekspor dari produk batu bara, sedangkan impor turun karena tidak ada permintaan terhadap spare part mobil dan kapal seperti periode sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh positif menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan di Kalsel yang membaik, berkontribusi terhadap peningkatan likuiditas dan kapasitas perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit usaha. Kalsel merupakan provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah ke-2 seIndonesia dengan tingkat kemiskinan 4,29 % atau di bawah persentase kemiskinan nasional sebesar 9,36 % Tingkat ketimpangan Kalsel sebesar 0,313 berada di bawah Tingkat Ketimpangan Nasional sebesar 0,388 termasuk dalam kategori rendah (berada di bawah koefisien gini 0.4).

Penerimaan Negara Hampir Mencapai Target, Belanja Negara Terus Diakselerasi 

Kinerja APBN wilayah Kalsel sampai dengan 31 Agustus 2023 masih terjaga dengan masih kuatnya pertumbuhan penerimaan dan realisasi belanja. Hal ini ditunjukkan dengan total pendapatan negara yang mencapai Rp16,24 triun dari target sebesar Rp17,83 tnliun atau sekitar 91,10% dari target. Pendapatan negara sampai dengan 31 Agustus 2023 mi tumbuh 25,91 %.

Realisasi Belanja APBN sampai dengan 31 Agustus 2023 mencapai Rp19.07 triliun, terdiri dar Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar 4,94 triliun dan Transter ke Daerah (TKD) sebesar Rp14,13 trilun. Realisasi belana APBN sampai dengan 31 Agustus 2023 ini tumbuh 22,70%.

Penulis : Hamdani 

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment