Paman Birin Pimpin Pelepasan Truk Telur untuk Stunting dan Underweight

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read
Paman Birin melepas rombongan pengantar telur untuk balita stunting dan underweight di halaman Mahligai Pancasila, Sabtu (11/11/2023).(foto: adpim).

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor atau Paman Birin melepas iring-iringan distribusi 14 truk telur ayam sebagai makanan tambahan protein hewani untuk balita stunting dan  berat badan kurang (underweight), Sabtu (11/11/2023) di halaman Mahligai Pancasila Banjarmasin.

Pendistribusian PMT berupa telur untuk anak usia 6 – 23 bulan ke 13 kabupaten kota se Kalsel ini dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi ini.

Target sasaran PMT protein hewani berupa 14 truk telur ini, diperuntukkan bagi 5.675 orang (28.375 kg) dan balita underweight sebanyak 6.182 orang (30.910 kg).

Baca Juga: Kotabaru Dapat Penghargaan dari Kemenkumham Kalsel

Paman Birin menyampaikan apresiasi kepada seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalsel beserta mitra kerja Pemerintah Provinsi, yang berkolaborasi terus untuk

mengimplementasikan berbagai macam intervensi, agar angka stunting dapat diturunkan, khususnya melalui PMT ini.

Melalui intervensi kegiatan PMT ujarnya, diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan

makanan bergizi anak-anak, sehingga Provinsi Kalsel dapat memiliki anak-anak yang tangguh, kuat, cerdas dan bebas stunting.

Diingatkan Paman Birin, pembangunan sumber daya manusia berkualitas adalah amanat prioritas pembangunan nasional dan tertuang dalam program prioritas Kalsel.

Baca Juga: Paman Yani Siap Perjuangkan Kebutuhan PJU Di Tanah Bumbu

Pembangunan manusia yang berkualitas ujarnya lagi, tidak akan tercapai jika anak-anak mengalami status gizi stunting dan berat badan kurang. PAM protein hewani ini, merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita.

Kegiatan PMT ini perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku masyarakat, misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga.

“Dengan jumlah sasaran lebih dari 11 ribu balita di 13 kabupaten/kota, saya ingin agar pada saat pemberian makanan tambahan, dilakukan

monitoring agar upaya yang dilakukan  tepat sasaran. Kemudian dilakukan evaluasi sejauhmana pemberian makanan tambahan ini efektif dalam

menurunkan dan mencegah prevalensi stunting. Kita tentunya harus mampu

mencapai target penurunan stunting tahun 2023 yang ditetapkan yakni 18,1 persen. Kita tentunya tidak ingin lagi  menjadi provinsi dengan penyumbang angka stunting tertinggi di Indonesia,” pesan Paman Birin.

Baca Juga: Ekonomi Sedang Sulit, Mak Ganjar Bantu Tekan Stunting di Kalsel Lewat Penyuluhan

Gubernur juga berharap, dengan  pemberian tambahan makanan, gizi balita khususnya asupan protein dapat terpenuhi sehingga masalah balita stunting dan berat badan kurang dapat teratasi.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dr Diauddin MKes mengatakan, pemberian makanan tambahan protein hewani ini mengacu pada  Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/1928/2022 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting, dan Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 03 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting.

Menurutnya, salah satu program pemerintah dalam penurunan balita stunting adalah meningkatkan asupan protein hewani dan telur sebagai salah satu pangan hewani merupakan salah satu makanan penunjang pertumbuhan yang sangat baik.

Pemberian telur sebagai makanan tambahan pada balita stunting dapat menjadi alternatif untuk menurunkan angka stunting. Sedangkan pemberian kepada balita underweight dapat sebagai upaya pencegahan stunting.

Penulis: */Cynthia

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment