Ke 18 Kalinya Disperdagin Gelar Operasi Pasar Migor

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Minyak goreng masih langka, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, hingga sekarang juga masih menggelar operasi pasar migor dan gula pasir.

Kali ini Disperdagin menggelar pasar di halaman kantornya di Jalan Brigjend Hasan Basri, Selasa (15/3).

Kepala Disperdagin Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan bahwa operasi pasar yang digelar sudah ke 18 kalinya. Operasi pasar ini pihaknya tidak hanya menyediakan komoditi minyak goreng namun juga gula pasir.

“Untuk jumlah minyak goreng kurang lebih sekitar 3.204 liter dengan harga Rp. 13.500 ribu perliter nya. Kemudian Satu ton gula pasir dengan harga Rp. 12.800 ribu perkilogram nya dan tadi kalau habis stok gulanya di tambah satu ton lagi. Jadi kemungkinan dua ton kalau habis,” terangnya.

Adapun teknis penjualan di operasi pasar murah ini dibatasi, yakni setiap satu orangnya hanya bisa menebus dua liter minyak goreng dan satu kilogram gula pasir saja.

Lebih jauh Tezar sapaan akrabnya menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan operasi pasar murah sendiri ialah untuk menstabilisasi harga terutama minyak goreng.

Mengingat sekarang ini, masih banyak di pedagang pasar tradisional yang menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan HET yang telah ditentukan pemerintah.

“Masih ada kita dapati harga Rp. 16 ribu, Rp. 17 ribu hingga Rp. 18 ribu. Makanya kita lakukan stabilisasi harga dengan gencar untuk melaksanakan operasi pasar,” ungkapnya.

Tentunya ia berharap kegiatan operasi pasar murah ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng. Pasalnya sekarang ini keberadaan minyak goreng cukup langka.

“Mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat karena sekarang ini minyak goreng sulit dicari walaupun sebenarnya ada,” tutupnya.

Sementara itu, salah satu pembeli, Aluh, merasa terbantu adanya Pasar Murah. Apalagi harga minyak goreng kalau ada sekarang ini cukup mahal yakni Rp. 16 ribu hingga Rp 20 ribu perliter nya. Sedangkan di pasar modern masih berada di Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp. 14 ribu.

“Kalau di Alfamart itu harus berebut karena murah, tapi jarang juga dapat karena keburu habis. Di pasar mahal bahkan ada yang harganya sampai Rp. 25 ribu perliter nya,” ucapnya.

“Ya Alhamdulillah tertolong dengan adanya pasar murah ini, karena kalau tidak ada terpaksa beli sedikit di pasaran dengan harga yang mahal,” tuturnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment