Zanala Aatifah Nismara Grogi Saat Naik Tangga

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Banjarbaru, BARITO – PERASAAN lega, haru, bahagia, dan bangga. Itulah yang dirasakan tim pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Provinsi Kalimantan Selatan setelah berhasil menyelesaikan tugas mereka pada detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sabtu (17/8), di halaman Kantor Gubernur Kalsel.

Tidak bisa dipungkiri, meskipun mengikuti pelatihan cukup lama oleh pelatih berpengalaman, yakni sejak 30 Juli hingga 16 Agustus, mereka yang sudah lolos seleksi di tingkat daerah masing-masing itu tetap saja merasa grogi saat performa di hadapan ribuan pasang mata yang mengikuti  prosesi peringatan detik-detik Proklamasi RI itu.

Yudha Dwingga Putra, salah satu penggerek bendera yang tampil pada upacara yang dipimpin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, itu mengaku sempat gugup saat melaksanakan tugas. Ia takut kalau nada dan irama musik tidak pas saat bendera sudah sampai di pucuk tiang bendera atau sebaliknya.

“Yang paling membuat grogi saat ada aba-aba kalau tidak sesuai atau tepat,” kata Yudha usai upacara.

Siswa kelas XI asal Hulu Sungai Selatan itu mengatakan, untuk bisa tepat dan sesuai bendera dengan musik dengan latihan dan ada hitung-hitungannya.

Perasaan yang tidak jauh beda dirasakan Zanala Aatifah Nismara. Salah satu putri terbaik Kalsel  yang didaulat sebagai pemegang baki bendera Merah Putih. Zanala mengaku dihinggapi perasaan gugup dan grogi.

Apalagi, ia sebagai salah seorang yang dipercaya untuk membawa baki, merasa punya beban tanggung jawab yang lebih besar dari anggota Paskibraka lainnya.

“Ada grogi sedikit saat membawa, terlebih tadi ada kesulitan saat menaiki tangga,” kata remaja perwakilan dari Tapin itu seusai prosesi peringatan HUT ke 74 RI.

Tak mudah menjadi anggota Paskibraka, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Syarat fisik untuk putra, yakni harus memiliki tinggi badan 160-170 cm. Sedangkan untuk putri, tinggi badan harus 165-175 cm.

Selain itu, anggota Paskibraka juga tidak boleh memiliki bentuk kaki O, X, maupun tinggi sebelah.  Mereka juga tidak diperkenankan memakai kacamata. Sehat secara jasmani dan rohani menjadi keharusan bagi anggota Paskibraka.

Kemampuan baris berbaris, seleksi kesehatan, hingga seleksi wawancara akan dijalani oleh calon anggota Paskibraka.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalsel, Hermansyah yang menyaksikan penampilan tim Paskibraka itu menilai, penampilan mereka luar biasa.

“Mereka sudah menunaikan tugas dengan baik, dan penuh penghayatan. Sehingga hasil latihan yang dilakukan benar-benar bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Ia berharap, para Paskibraka yang merupakan generasi muda terpilih itu dapat meneruskan nilai-nilai patriotisme,  kebangsaan, dan kejuangan. “Semoga mereka dapat menjadi duta-duta dan  jangan sampai menggunakan narkoba,” pungkas Hermansyah.

Sebelumnya, melalui puisi berjudul Sang Pusaka Merah Putih, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor memberikan semangat kepada 39 anggota Paskibraka Tingkat Provinsi Kalsel 2019 yang dikukuhkan di Gedung Idham Chalid, Kantor Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Kamis (15/8) malam.

Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel itu, berpesan kepada para anggota paskibraka agar menjalankan tugas sebagai pengibar bendera pusaka dengan sebaik-baiknya.

“Sangat besar pengorbanan pahlawan agar bendera pusaka bisa berkibar. Banyak keringat dan air mata, tetesan darah dan pengorbanan agar bendera pusaka dapat dikibarkan,” ujar Paman Birin dengan puitis.

“Teruslah belajar, tak hanya mengibarkan bendera. Fisik, mental dan skill telah dilatih untuk mengibarkan bendera dengan gagah dan mengharumkan Banua,” tambah Paman Birin.

Gubernur juga bepesan kepada para Paskibraka agar terus berjuang untuk memajukan Indonesia, yakni dengan cara memberikan pemikiran dan ide-ide kreatif untuk melakukan perubahan.

“Perjuangan kalian kali ini tidaklah seberat pahlawan terdahulu, pemikiran dan ide-ide kreatif untuk melakukan perubahan, sangat diperlukan untuk memajukan Indonesia,” katanya.

Paman Birin mengapresiasi  para Paskibraka yang telah dikukuhkan karena telah ikut berperan dalam pembangunan daerah. Sehingga terpilih untuk mengibarkan bendera pusaka 17 Agustus.

“Saya mengajak kalian semua, untuk bersatu dalam pengibaran dan penurunan bendera merah putih. Insya Allah, rasa nasionalisme dan cinta tanah air akan mengalir dalam darah kita,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalsel  H Rudy Resnawan menjadi inspektur Upacara Penurunan Bendera Merah Putih Peringatan ke-74 Proklamasi RI Kemerdekaan di halaman Kantor Gubernur di Banjarbaru, Sabtu (17/8) petang.

Semarak lagu wajib nasional menambah semangat para peserta upacara beserta tamu undangan dalam mengawali pelaksanaan upacara lanjutan dari Pengibaran Bendera Merah Putih Sabtu pagi (17/8).

Salman

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment