Wartawan Diajak Patroli Naik Heli Pantau Titik Api di Tanah Laut

by admin
0 comment 2 minutes read

HELI BOMBING-Salah satu dari dua heli water bombing BNPB Kalsel saat memadamkan asap yang ditimbulkan api yang tak kelihatan alias dari akar pohon galam di kecamatan di Bati-Bati KabupatenTala, Kamis (5/9/2019) siang. (foto:sum/brt)

Banjarbaru, BARITO – Upaya pihak badan Nasional Penanggunglangan bencana (BNPB) untuk menekan seminim mungkin kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kalsel terus dilakukan, Kamis (5/9/2019) siang.

Menggunakan helicopter patroli BNPB dengan kode PK-RTJ dengan pilot Capt Ichsan dan HLO Imam menerbangkan heli dari Genesa Dirgantara sore itu memantau puluhan asap yang mengepung Kabupaten Tanah laut (Tala), bekas dari sisa lahan sawah usai dipanen dan pohon galam.

Secara bergiliran wartawan media cetak dan elektronik diajak naik heli untuk ikut patroli udara memantau titik api. Salah satunya wartawan koran Barito Post Arsuma Saputera yang ikut terbang bersama wartawan Smart FM, Nur Wahab pun diajak naik heli untuk melakukan patroli udara berkeliling melihat kawasan di Tanah Laut bagian selatan tersebut. Berangkat pada pukul 14.00-16.30 Wita dimulai dari Kecamatan Bati-Bati, Bumi Makmur, Jorong, Kintap, Kurai Panyipatan hingga Tambang Ulang.

Hampir satu bulan heli pantau dan water bombing bekerja dan sore itu cukup sibuk di kawasan lahan Bati-Bati bahkan dua heli bombing sekaligus mengeroyok hot spot tersebut.

“Saya sudah sebulan melakukan tugas patroli setiap hari pagi dan siang. Biasanya pantuan 2,5 jam sesuai prosedur jam terbang harus sudah balik ke Water Boming Base Bandara Syamsudin Noor,”singkatnya. Sebelumnya Kamis juga pihaknya patrol di kawasan Utara atau kawasan Marabahan hingga hulu sungai. “Kali ini di kawasan Selatan atau seluruh kecamatan di Kabupaten Tala.

“Jadi sejak pagi saya sudah terbang ke arah Utara, untuk perkembangan pantauan banyak kabut asap tebal. Sementara api atau hotspot sedikit sampai ke hulu Sungai,” sebut Ichsan yang baru bertugas dari Palembang dengan tugas yang sama ini.

Untuk kawasan Selatan ini memang harus mengeliling gunung dan menyisiri dekat Pantai Takisung-Batakan. Sementara angin tidak terlalu kencang terutama di Bati-Bati Panyipatan karena dekat pantai dan gunung.

Yang penting lanjut pelatih sekolah penerbangan asal Lombok NTB ini kabut asap jangan menutup bandara karena pesawat bakal tak bisa terbang.

“Standar jarak pandang 3 Km ke atas aman untuk terbang, di bawah itu untuk keselamatan di bandara. Dan saya dibantu HLO Iman yang merupakan navigator mencari titik hotspot, dan hampir seluruh kecamatan rawan,”terang Capten Ichsan.

Sementara dari data Liaison Officer (LO) BNPB untuk Kalsel Kol Inf Mahfud mengungkapkan api maupun asap terlihat di Kecamatan Bati-Bati adam enam hotpost, di Bumimakmur ada tiga, Jorong satu dan kintap ada dua serta Kurau dan Panyipatan masing-masing ada lima hingga Tambang Ulang ada satu.

Sebelum balik ke bandara juga heli patroli sempat memantau karhutla di Landasan Ulin atau belakang Syamsudin Noor tersebut. “kita berharap mudahan pada awal September ini musim hujan segara datang sehingga menekan penurunan hotspot di daerah ini pada umumnya,’pungkas Mahfud.

Arsuma

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment