Wakil Rakyat Usulkan Tutup Pintu Masuk Penumpang ke Kalsel

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Utamakan Pasokan Barang dan Sembako

Banjarmasin, BARITO – Salah satu antisipasi menekan wabah virus Corona (Covid-19) di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Wakil rakyat di provinsi mengusulkan penutupan pintu masuk, baik di jalur udara, darat maupun laut agar ditutup dari arus penumpang. Tiga pintu masuk ke banua ini hanya dibuka untuk menerima pasokan barang dan sembako saja, agar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan baik.

Usulan tersebut diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa (31/3/2020).

Imam Suprastowo menuturkan pihaknya mengusulkan ini saat rapat bersama Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Provinsi Kalsel, agar secepatnya menutup pintu masuk penumpang ke Kalsel, yakni Bandara Syamsuddin Noor, kemudian juga jalur darat serta pelabuhan, seperti pelabuhan ini hanya khusus untuk menerima pasokan barang dan sembako, sedangkan untuk penumpang harus ditutup.

“Penutupan ini untuk isolasi masyarakat di Kalsel,” cetusnya.

Imam beralasan karena beberapa bandara di daerah lain sudah ditutup, maka dikhawatirkan mereka akan masuk ke Kalsel salah satunya melalui Bandara Syamsuddin Noor.

Selain itu kekhawatiran lainnya, imbuh politisi PDI Perjuangan ini, sebelum mereka itu sampai Bandara Syamsuddin Noor, tidak menutup kemungkinan mereka makan di warung-warung atau bermalam ditempat-tempat masyarakat, sementara mereka itu bisa saja berasal dari zona merah.

Dengan menutup pintu masuk penumpang ke Kalsel, tapi mengutamakan pasokan barang dan sembako, maka giat ekonomi di masyarakat tetap berlangsung dan kita tetap pantau orang dalam pengawasan (ODP) dengan cermat, by name by addres.

“Ini yang kita kehendaki

supaya ekonomi masyarakat di Kalsel itu tetap berjalan tetapi ke khawatiran tertular Covid-19 itu rendah,” harapnya.

Menurut Imam, selama ini yang membawa virus itu orang-orang yang berasal dari perjalanan di luar daerah, sementara orang-orang yang berada di dalam daerah rata-rata tidak ada riwayat terjangkit Covid-19.

Karena itu kita minta kepada gugus tugas melaksanakan koordinasi ke kabupaten/kota dan saya juga tidak berharap adanya jawaban bahwa ini kewenangan kabupaten/kota, karena kita di provinsi juga ada mengeluarkan dana, oleh sebab itu kita berharap ada koordinasi disini.

“Kalau tidak ada koordinasi untuk apa provinsi mengeluarkan dana dengan jumlah yang banyak,” sentilnya.

Imam menegaskan pengawasan pintu masuk ke Kalsel ini yang harus diperketat supaya ekonomi kita tetap berjalan. Penutupan pintu masuk ini khusus untuk penumpang, tapi untuk kepentingan pasokan barang dan sembako tetap kita buka, agar masyarakat tetap bisa bekerja.

Politisi santun ini mencontohkan masyarakat yang bekerja di bangunan misalnya tetap bisa kerja, termasuk di sektor-sektor lain pun juga tetap bekerja, sementara bahan makanan juga cukup terpenuhi, namun juga tetap dilakukan pengawasan ketat terhadap ODP.

Disinggung tehnis menutup tiga pintu masuk tersebut. Menurut Imam itu bisa dilakukan dengan ada koordinasi gugus tugas dengan pihak pemerintah pusat bersama Angkasa Pura untuk jalur udara, sedangkan KSOP untuk pelabuhan dan jalur darat itu kewenangannya Dinas Perhubungan (Dishub).

Penulis : Sopian

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment