Wakil Rakyat Bersama DP3AKB Kalsel Gelar Sosialisasi Antisipasi Kekerasan Terhadap Perempuan

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel Firman Yusi, SP bersama DP3AKB Provinsi Kalsel melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan Di Kabupaten dan Kota di Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong.(foto : humasdprdkalsel)

Murung Pudak, BARITOPOST.CO.ID – Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Firman Yusi, SP bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Kalsel melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan Di Kabupaten dan Kota.

Sosialisasi tersebut bertempat di Kelurahan Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong dihadiri Kepala DP3AKB Provinsi Kalsel, Adi Santoso, S.Sos, M.Si dan Ketua Pusat Studi Gender Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin, DR Nurhikmah, SH, MH, MM, Senin (6/11/2023).

Dilaksanakannya kegiatan sosialisasi tersebut, karena angka kasus kekerasan terhadap perempuan di Kalsel dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan tajam, bahkan dibanding tahun 2021, tahun 2022 terjadi kenaikan kasus sebanyak 100 %. Tahun 2021 terjadi 333 kasus, sementara itu tahun 2022 mencapai 668 kasus.

Baca Juga: Per September 2023, Sektor Jasa Keuangan di Kalsel Dinilai OJK Tetap Stabil

Karena itu, Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel berkomitmen untuk memperkuat usaha-usaha menekan angka kasus kekerasan terhadap perempuan ini. Salah satunya dengan mendorong lebih intensifnya Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan di semua kabupaten/kota se-Kalsel.

“Kami berharap dengan kegiatan sosialisasi ini, terbangun komitmen bersama untuk sama-sama berusaha menekan kasus kekerasan terhadap perempuan berbasis masyarakat,” ujar Firman Yusi saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut.

Politisi PKS ini yakin peningkatan kasus terjadi karena dua hal.

“Pertama, karena kasusnya memang banyak, kedua, karena kesadaran masyarakat untuk melaporkan adanya kasus kekerasan terhadap perempuan yang semakin tinggi,” paparnya.

Sebab kasus yang terjadi tersebut adalah yang terdata di Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA).

Baca Juga: Karang Taruna Banjarmasin dan Padang Ngopi Bareng Berkualitas di Kedai Kopi

Karenanya, tambah Firman, fokus kerja semua stakeholder haruslah pada usaha menekan terjadinya kasus kekerasan.

“Kami juga terus mendorong peningkatan anggaran di DP3AKB Provinsi Kalsel untuk membiayai usaha-usaha menekan kasus tersebut,” tambahnya.

Sosialisasi tersebut juga menghadirkan Kepala DP3AKB Provinsi Kalsel, Adi Santoso, S.Sos, M.Si dan Ketua Pusat Studi Gender STIMI Banjarmasin, DR Nurhikmah, SH, MH, MM.

Adi Santoso berharap setelah kegiatan sosialisasi ini akan lahir inisiatif untuk mencegah munculnya kasus kekerasan terhadap perempuan di Kelurahan Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong.

“Saya ingin menantang kader perempuan dan masyarakat Kelurahan Pembataan untuk berani mendeklarasikan nol kasus kekerasan terhadap perempuan,” ujar Adi.

Ditegaskannya itu bisa terjadi kalau stakeholder di Pembataan memiliki komitmen yang sama dengan membangun ketahanan berbasis masyarakat.

Penulis/Editor/* : Sophan Sopiandi

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment