Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Penyakit kudis atau scabies tidak bisa dianggap remeh. Meskipun penyakit gatal tersebut mudah diobati, namun penyakit gampang menular apalagi warga yang tidak memperhatikan kebersihan.
Teranyar, kasus scabies sudah merambah di SD Kelayan Selatan 1, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Namun kasus sedikit hanya sekitar 4 anak saja.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan untuk kasus penyakit scabies terbaru yang ditemukan di SDN Kelayan Selatan 1 Banjarmasin itu pihaknya telah meminta Puskesmas Pekauman untuk mengecek langsung kondisi siswa penderita scabies.
“Sabtu kemarin mereka sudah kesana tapi sudah tutup. Makanya hari ini kesana lagi mereka dan saya minta untuk ditindaklanjuti,” kata Ramadhan, Senin (5/12/2022).
Tak dipungkiri Ramadhan, penyebab penyakit kulit menular itu karena faktor lingkungan tidak bersih serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang kurang diterapkan.
“Belum lagi cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir di daerah kita. Itu memungkinkan pencetusnya,” tutur Ramadhan.
Menurut Ramadhan seharusnya anak menderita penyakit scabies tidak mengikuti pembelajaran di sekolah dan beristirahat saja di rumah sembari melakukan pengobatan intensif.
Baca Juga: Tali Asih Untuk Korban Petugas Kebersihan Jalan
“Kalau rutin Insya Allah sembuh seperti SDN Alalak 3 cuman dua minggu. Tapi kalau tidak PHBS ya bisa kembali lagi,” katanya.
Kasus penyakit tersebut telah mendapat perhatian Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Kembalinya ditemukan kasus itu, tentu menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin yang mana sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin untuk melakukan pengobatan langsung melalui jemput bola ke sekolah.
“Kami sudah perintahkan Dinkes dan Puskesmas juga untuk mengambil langkah-langkah jemput bola yang memang pengobatannya memerlukan waktu dua pekan secara rutin,” terang Ibnu.
Jangan sampai lanjutnya, pengobatan berjalan setengah-setengah hingga menyebabkan penyakit gatal pada kulit itu tak sembuh-sembuh jadinya.
Baca Juga: Gibol Nobar Seru di G-Five
Selain itu, pihaknya juga meminta untuk dilakukannya penyuluhan oleh Puskemas terkait penyakit menular itu di sekolah terutama yang berada dipinggiran sungai.
Melalui temuan kasus ini, menurutnya dapat menyadarkan masyarakat agar lebih mengutamakan pengunaan air yang bersih dan seharusnya ada gerakan untuk membiasakan menjemur alat tidur seperti kasur, bantal dan lainnya.
Selain itu, sangat diharapkan lingkungan rumah agar kondisinya tidak lembab karena sangat memungkinkan menganggu kesehatan anak.
Di samping itu, para siswa yang menderita penyakit scabies bisa diliburkan sementara waktu. Sebagaimana diberlakukan pada pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Guna menghindari adanya penularan secara meluas di lingkungan sekolah.
“Dari Dinas Pendidikan sudah memberikan izin kepada sekolah yang ada temuan penyakit scabies untuk meliburkan siswa dulu,” tutupnya.
Penulis: Hamdani