Polresta Banjarmasin akan Perketat Lagi PPKM Mikro dan Ops Yustisi

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Pandemi Covid-19 terus mewabah warga Banjarmasin dan sekitarnya, hingga sekita129 orang perhari positif tertular Virus Corona, Senin (19/4/2021). Sementara yang meninggal terkini sebanyak 194 orang dan Suspect mencapai 208 orang. Bahkan Banjarmasin terbesar penyumbang 31 persen di Kalsel.

Menyikapi hal itu, Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan melalui Wakapolresta AKBP Sabana Atmojo menyatakan, pihaknya sebagai Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 tidak pernah kendor dalam menegakkan disiplin Protokol Kesehatan (Prokes).

“Selama ini kami terus melakukan giat dengan pihak dinkes kota yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan Operasi Yustisi,”tegas Sabana. Hanya saja jarang terekspose karena warga hanya dilakukan teguran keras.

Dia menambahkan, operasi PPKM Mikro itu diperketat di sebanyak 110 pos di seluruh lima kecamatan Kota Banjarmasin. Pemberlakukan itu dilakukan baik pagi hari, siang sore dan malam bahkan hingga ke tempat keramaian dan tempat hiburan malam (THM).

Terkait makin banyak yang terpapar, karena Banjarmasin sebagai barometer dipusat kota, sehingga masyarakat datang dan pergi berbagai urusan. Dengan demikian sebagian bukan warga Banjarmasin namun di saat kritis orang itu datang ke rumah sakit Banjarmasin.

Sementara untuk mengatakan program vaksinasi yang dinilai kurang berhasil, AKBP Sabana menambahkan sejak minggu lalu pihaknya sudah menambah puluhan tenaga kesehatan vaksinasitor dan dua mobil. “Kita sudah menambah 24 tenaga relawan untuk melancarkan tenaga vaksinasi dan giatnya minggu kemarin di PDAM Bandarmasih Banjarmasin, “beber Wakapolresta ini.

Sedangkan terkait masih minimnya masyarakat yang takut divaksin, terutama para lansia, hal itu dikatakan AKBP Sabama Atmojo bukan kewenangannya dalam bertindak.

Namun dia mengimbau agar masyarakat jangan takut dan khawatir akan vaksinasi tersebut. Melainkan vaksin itu tetap aman dan tidak menimbulkan efek yang membahayakan. Termasuk masalah vaksinasi yang tinggal sebulan lagi hal itu tidak ada efeknya alias vaksin tetap berfungsi.

Sedangkan dugaan vakinasi yang kurang karena diselewengkan terutama jataj para lansia, Sabama Atmojo mengaku, tidak mau menanggapinya. Karena itu kewenangan pihak dinkes, baginya siapa pun warga yang mau divaksin itu sudah membantu menekan penularan Covid-19.

Penulis: Arsuma
Editor : H Arif

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment