Parlemen Menjawab RRI Banjarmasin

"Trik Pemilih Cerdas Menentukan Pemimpin Berkualitas dan Berintegritas"

by adm
0 comment 4 minutes read
Kepala Radio Re[ublik Indonesia (RRI) Banjarmasin Darno, S.Sos (fotobaritopost)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Parlemen Menjawab “Trik Pemilih Cerdas Menentukan Pemimpin Berkualitas dan Berintegritas” digelar di auditorium RRI Banjarmasin, Senin (26/6/2023).

Kepala Radio Republik Indonesia (RRI) Banjarmasin Darno, S.Sos mengungkapkan, segmen pemilih muda dan pemilih pemula di Parlemen Menjawab RRI Banjarmasin. “Memang segmen pemilih muda di Pemilu 2024 relatif banyak, sebab itu RRI Banjarmasin ingin terlibat,” ucapnya.

Dan telah menggandeng DPRD Kalsel, dan KPU Kalsel di Parlemen Menjawab. “Ya, untuk apa itu? Memberikan literasi dan edukasi kepada pemilih muda, bagaimana menentukan pemimpin ke depan berkualitas dan berintegritas,” tambahnya.

BACA JUGA: OJK Gelar Sosialisasi Digital Financial Literacy di Banjarmasin

Ia pun mengakui, Parlemen Menjawab digelar satu kali, namun meliterasi, mengedukasi pemilih muda dan pemilih pemuda untuk cerdas memilih sudah terlaksana dua kali. “Jadi tetap berlanjut hingga 4 kali. Itulah komitmen RRI Banjarmasin untuk mensuskseskan Pemilu 2024,” tandasnya.

Pada Parlemen Menjawab RRI Banjarmasin kali ini, dihadiri pembicara Dr Jamaludin Dosen FISIP ULM, H Suwanto KPU Kalsel, Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Syaripuddin. Dipandu Nanda Fitri dan Moderator Aulia Rahman, M.Ikom, dengan peserta dari mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sultan Adam, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nasional.

Dalam Parlemen Menjawab tersebut, Dosen FISIP ULM Dr Jamaluddin, menyatakan, dalam politik, hakikatnya kekuasaan (ingin berkuasa). “Jadi pemilu merupakan wadah orang yang ingin berkuasa,” tuturnya.

BACA JUGA: Gelaran Nagara Bazar UMKM Didukung Bank Kalsel

Pertanyaannya, kata Jalamuddin, ketika kekuasaan diberikan, maka tidak ada satu pun yang bisa menghalangi. Seperti Presiden, Kepala Daerah, Calon Legislatif.

pembicara Dr Jamaludin Dosen FISIP ULM, H Suwanto KPU Kalsel, Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Syaripuddin (foto:baritopost)

pembicara Dr Jamaludin Dosen FISIP ULM, H Suwanto KPU Kalsel, Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Syaripuddin (foto:baritopost)

Sebab itu, sebut pengamat politik ini, jika pemilih muda dan pemilih pemula kurang cerdas dalam memilih ketika pemilu digelar, maka kekuasaan itu bisa tidak amanah. “Pemilih muda dan pemula dapat belajar politik. Banyak cara menang dalam politik, bagaiman cara menguasai kekuasaan. Dengan ilmu politik, tentu lebih mudah memahami politik,” paparnya.

Apalagi sambungnya, masyarakat sadar dan tak sadar tatap terbawa minimal peristiwa politik. Untuk itu, katanya, pemilih pemula dan muda jika mendapat informasi politik, harus mempertimbangkannya. “Apakah penting atau tidak? Jika tak penting maka tinggalkan. Sebab, jika mendekat, maka terbawa arus politik, dan orang terus mempengaruhi kita, agar ikut terlibat,” bebernya.

BACA JUGA: Elektabilitas Partai di Survei Indopol

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Syaripuddin (Bang Dhin), menyarankan, pemilih muda dan pemula dapat menentukan pilihannya dalam satu keluarga dengan rumpun yang sama. “Agar tidak ada perbedaan aspirasi. Saya kira penting ketika dalam satu keluarga untuk memilih satu pilihan,” ujarnya.

Hal itu, jelasnya, agar aspirasi mudah terealisasi, dan tidak ada kepentingan lainnya. “Masyarakat yang menilai dan memilih, apakah wakil rakyat itu berkualitas dan berintegritas,” ujarnya lagi.

Sedang H Suwanto, Perwakilan KPU Kalsel, meminta, pemilih muda dan pemula untuk melakukan kroscek terhadap narasi yang banyak di media sosial. “Kroscek saja kebenaranya melalui informasi institusi/lembaga resmi. Ya, seperti mentracking web resmi KPU, dan media sosial yang dikeluarkan lembaga resmi,” ucapnya.

BACA JUGA: Ketua KPU Kalsel Ajak Pemilih Milenial Sukseskan Pemilu yang Aman dan Damai

KPU sebagai penyelenggara, katanya, melayani peserta pemilu dan pemilih (masyarakat). “KPU tidak boleh memihak, namun memperlakukan sama antara peserta pemilu dan pemilih. Setelah ada Daftar Calon Sementara (DCS), generasi muda dapat melihat calon, dan dapat memberikan masukkan ke KPU,” tambahnya.

Yang pasti, KPU Kalsel melakukan rekrutmen penyelenggara sesuai dengan kualitas dan kompetensi, seperti rekrutmen KPPS minimal SMA. “Ini bagian kualitas dan integritas KPU Kalsel,” pangkasnya.

Ia pun menyarankan, generasi muda untuk tidak terpengarus politik uang. “Money politik dan cost politik berbeda,” katanya.

BACA JUGA: Rektor Uniska Langsung Pantau Pelaksanaan Tes Tertulis Calon Maba

Tak kalah penting, H Suwanto meminta, mahasiswa peserta Parlemen Menjawab agar mengecek Daftar Pemilih Tetap (DPT). “Tolong adik-adik cek DPT-nya. apakah sudah terdaftr sebgai pemilih atau tidak. Jika DPT ditutup, tapi sepanjang punya KTP, bisa memilih di Pemilu 2024,” imbuhnya.

Editor: Afdiannoor Rahmanata

Follow Barito Post klik Google News

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment