Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Kredit ke industri padat karya telah menjadi sektor yang paling banyak didorong dengan berbagai insentif. Salah satu yang disiapkan adalah subsidi bunga 5% untuk kredit ke sektor tersebut.
Baca Juga: Bank Kalsel Gelar Kajian Islam Peringatan Isra Miraj
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menilai insentif tersebut mampu meningkatkan kredit ke sektor padat karya yang belum optimal. Pasalnya hanya beberapa sektor saja yang bisa tumbuh baik.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan, jika melihat data memang secara umum kredit ke industri pengolahan masih tumbuh positif hingga 8,68% yoy. Namun, ia menegaskan bahwa kontribusinya hanya berasal dari industri makanan minuman dan tembakau.
Dian menyoroti kredit kepada subsektor tekstil dan pakaian jadi yang masih tumbuh lemah.
Baca Juga: Bank Kalsel Gelar Kajian Islam Peringatan Isra Miraj
Meskipun, ia melihat sudah sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. “Demikian juga kredit kepada sektor konstruksi yang masih tergolong stagnan, meskipun sudah tumbuh positif dibandingkan tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Senin (27/1/2025).
Di sisi lain, ia bilang penyaluran kredit konsumtif yang terkait sektor padat karya yaitu kredit kepemilikan rumah (KPE) masih tergolong kuat, terlihat dari pertumbuhannya pada November 2024 sebesar 10,38% (yoy).
Baca Juga: Bank Kalsel Gelar Kajian Islam Peringatan Isra Miraj
Kendati demikian, pertumbuhan kredit kepemilikan properti tersebut didorong oleh kepemilikan rumah tipe 22 ke atas. Sementara, rumah tinggal sampai dengan tipe 21 mengalami penurunan, yang mencerminkan pelemahan permintaan di masyarakat menengah ke bawah.
Editor: Afdiannoor Rahmanata