Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Korban penyerangan pada Minggu (9/2) yang terjadi di Sei Bilu Kecamatan Banjarmasin Timur merasa kecewa sebab laporan mereka ke Polsek setempat tidak ditanggapi.
Alasannya, dikatakan salah satu petugas yang berjaga dikarenakan laporan lemah.
“Padahal saya katakan selain rekaman CCTV juga ada beberapa saksi yang melihat kejadian,” ujar Rena salah satu anak korban penyerangan kepada sejumlah wartawan, Sabtu (15/2).
Rena juga memperlihatkan rekaman CCTV yang dia maksud. Memang nampak
sejumlah pria terekam CCTV menenteng parang menuju ke salah satu rumah warga didalam kawasan gang.
Diutarakan, kejadian dugaan penyerangan bermula ketika adanya perkelahian antara adiknya bernama Arya dengan Firhansyah pada Minggu (9/2), yang menyebabkan Firhansyah mengalami luka.
Orang tua Arya, Abdul Halim menimpali kejadian perkelahian berawal karena kesalahpahaman antara dirinya dan Firhamsyah terkait uang. Namun Arya yang niat membela ayahnya itu langsung menemui dan melukai korban.
Tidak lama pasca kejadian perkelahian, terduga pelaku Arya telah diamankan pihak kepolisian.
Namun sebelum kedatangan polisi, anggota keluarga korban yang tidak terima langsung melakukan penyerangan ke kediaman anggota keluarga terduga pelaku.
“Ketika saya berpikir mau menyerahkan Arya ke Polsek, beberapa orang datang pakai parang,” ujar Abdul Halim.
Nursinah nenek dari Arya saat kejadian berada di rumah mengaku sangat terkejut melihat kedatangan para penyerang sambil menggedor-gedor pintu.
Nenek berusia 80 tahun ini mengaku hingga saat ini masih gemetaran dan belum bisa makan mengingat kejadian. “Saya ikut jadi sasaran,” katanya.
“Setelah kejadian itu saya tidak tinggal dirumah situ lagi, tidak berani,” kata Nenek Nursinah.
Bahkan nenek ini mengaku selalu kepikiran dan kehilangan nafsu makan, karena trauma pasca kejadian tersebut.
Begitu juga Abdul Halim, mengaku sudah sekitar lima hari tak pulang ke rumah dan menginap dirumah orang pasca kejadian tersebut.
Kedua lansia ini berharap ada perlindungan dan pengamanan dari pihak terkait. Dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Karenanya kami ingin pelaku ditindak sesuai hukum yang berlaku sebab telah memfitnah, menyerang, dan mengancam,serta mengusir keluarga saya agar jangan lagi tinggal didaerah tersebut,” ujar Abdul Halim
Aksi dugaan penyerangam dan pengancaman sendiri sudah diadukan ke Polsek Banjarmasin Timur pada Kamis (13/2), namun oleh petugas dikatakan lemah.
“Saya bingung lemahnya dimana, bukti-bukti padahal sudah lengkap,” ujar Rena kembali.
Karena tidak ditanggapi di Polsek Banjarmasin Timur, dia lanjut Rena berniat akan kembali melaporkan kejadian penyerangan ke Polresta Banjarmasin. “Kami hanya ingin pelaku jera, jangan semena-mena mengancam atau melakukan penyerangan,” tutup Rena.
Penulis: Filarianti
Editor: Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya