Karlie Hanafi : Masyarakat Rindukan Nilai Luhur Pancasila kembali Diajarkan

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read
Anggota DPRD Provinsi Kalsel Dr H Karlie Hanafi Kalianda, SH, MH saat menyerahkan cindera mata berupa ukiran lambang negara Garuda Pancasila yang diterima Rusian Syah, SPd Kepala SMAN 1 Bakumpai, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala.(foto : ist)

Bakumpai, BARITOPOST.CO.ID – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Dr H Karlie Hanafi Kalianda, SH, MH menyatakan masyarakat merindukan ajaran tentang nilai-nilai luhur, pandangan hidup, filosofis bangsa dan yang lainnya dari Pancasila kembali diajarkan.

Karlie Hanafi melanjutkan menjawab kerinduan masyarakat tersebut, maka upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara Indonesia harus dilaksanakan dengan melibatkan pihak pemerintah, swasta dan akademisi.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Kalsel ini saat menggelar Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila di SMA Negeri 1 Bakumpai, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola) akhir pekan.

Baca Juga: Heru Widodo Dukung Penambahan Anggaran KPK dan PPATK

Karlie Hanafi mengungkapkan memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila bangsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia, kurangnya rasa persatuaan dan kesatuan, mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain.

“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya adalah dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” ujarnya di hadapan tidak kurang dari 125 orang peserta sosialisasi dan juga dihadiri para guru, staf, siswa dan tokoh masyarakat.

Karlie Hanafi juga menyinggung tentang gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme yang bisa terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mentalitas yang tidak stabil sehingga ingin mencari hal baru, ketimpangan ekonomi yang kian hari kian melebar, persoalan budaya yang dianggap harus dirombak secara radikal serta wawasan keilmuan keagamaan yang kurang.

“Hanya dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman atau pandangan hidup bisa menangkal, gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme,” jelas Karlie.

“Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-sila dari Pancasila harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga memiliki dasar yang kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melawan paham radikalisme maupun terorisme,” tambahnya.

Baca Juga: Proses Tidak Sesuai Ketentuan, Penyebab Konferwil IX NU Kalsel Dihentikan PB NU

Pada kesempatan itu bertindak selaku narasumber Staf Ahli DPRD Provinsi Kalsel, H Puar Junaidi, S.Sos, SH,bMH yang dalam paparannya antara lain mengatakan langkah-langkah yang disarankan adalah membiasakan dan menyerukan pandangan yang menghargai, menghormati, terbuka dan moderat, memperkuat wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, serta menumbuhkan kembali sikap  gotong royong yang merupakan budaya asli bangsa Indonesia.

Menurut Puar, radikalisme maupun terorisme bertentangan dengan Pancasila karena paham ini tidak sejalan dengan prinsip ketuhanan yang maha esa, prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, prinsip persatuan, prinsip musyawarah dan keadilan, radikalisme juga termasuk pada keadaan yang sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi dan perikemanusiaan.

“Gerakan radikalisme maupun terorisme juga bertentangan dengan sila Persatuan Indonesia, karena adanya pemaksaan kehendak melalui cara cara kekerasan dan keinginan untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar lainnya, akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” tambah Puar.

“Pancasila sebagai benteng agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme. Masyarakat harus memahami dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila dalam kehdupan berbangsa dan bernegara serta tidak mudah terpengaruh berita-berita hoax yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan,” pungkas Puar Junaidi.

 

Penulis/Editor/* : Sophan Sopiandi

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment