Dua Pekan 40 Orang Meninggal

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Lonjakan Covid-19 Pascalebaran di Kalsel Mengkhawatirkan

Banjarmasin, BARITO – Lonjakan kasus positif Covid-19 di Kalimantan Selatan pascalebaran Idulfitri 2021 mulai mengkhawatirkan. Sebanyak 40 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kalsel setelah Lebaran hingga 29 Mei 2021 atau hanya dalam tempo dua pekan.

Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin mengungkapkan hal itu, mengutip data Dinas Kesehatan Kalsel, di Banjarmasin, kemarin.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel, selama dua hari pertama minggu ketiga, yaitu 28 dan 29 Mei jumlah kasus bertambah 178 orang atau 69 persen dari kasus di minggu pertama setelah Lebaran,” katanya.

Hidayat mengungkapkan, jumlah penduduk Kalsel yang dikonfirmasi Covid-19 mulai mengalami peningkatan pada pekan kedua setelah Lebaran. ‘’Padahal satu minggu setelah Lebaran masih lambat, yaitu hanya separuh dari jumlah kasus baru selama satu minggu sebelum Lebaran,’’ ujarnya.

Namun memasuki pekan kedua setelah Lebaran, jumlah penduduk yang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 meningkat 1,6 kali lipat dari kasus yang terjadi pada minggu pertama, yaitu dari 260 kasus baru menjadi 416 kasus baru.

“Tren peningkatan kasus ini harus kita waspadai. Karena, jika terjadi ledakan masif, jumlah pasien yang harus dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan akan melonjak pula. Jika hunian tempat tidur melewati batas aman, rumah sakit dan tenaga kesehatan di Kalimantan Selatan bakal kewalahan,” katanya.

Kondisi tersebut, menurut Muttaqin juga dapat meningkatkan risiko keterpaparan tenaga kesehatan dari Covid-19. ‘’Begitu pula jika jumlah pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit sudah melebihi kapasitas, maka pertolongan terhadap pasien menjadi terlambat sehingga meningkatkan risiko kematian,’’ katanya mengingatkan.

Berdasarkan data Dinkes Kalsel, saat ini jumlah kasus kematian akibat Covid-19 secara kumulatif di Kalimantan Selatan sudah melebihi 1.000 kasus.
Muttaqin pun memprediksi adanya potensi ledakan kasus Covid-19 lebih besar setelah Lebaran atau memasuki minggu keempat dan seterusnya. Hal ini berkaca dari pengalaman tahun lalu, ditambah dengan tingkat mobilitas penduduk justru semakin tinggi meski adanya larangan mudik.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus menggiatkan operasi penegakan protokol kesehatan guna mengendalikan penularan virus corona penyebab Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muhammad Muslim di Banjarmasin menekankan pentingnya disiplin warga menjalankan protokol kesehatan dalam upaya pengendalian Covid-19.

Dia mengakui, dalam beberapa waktu terakhir, angka penambahan kasus baru memang lebih tinggi dibanding kesembuhan. ‘’Kondisi ini harus disadari masyarakat, bahwa penularan COVID-19 terus terjadi dan kita semua wajib lebih disiplin lagi (menjalankan) prokes (protokol kesehatan),” katanya yang dikutip Antara, kemarin.

Provinsi Kalimantan Selatan pun terus menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro (PPKM Mikro) untuk mengendalikan penularan virus Corona.

Muslim mengingatkan semua pihak untuk mematuhi aturan mengenai PPKM Mikro dan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

“Kami minta petugas di lapangan jika menemukan ada pelanggaran prokes agar ditindak tegas. Harus menimbulkan efek jera supaya masyarakat sadar upaya ini adalah demi kebaikan dan keselamatan bersama,” tegasnya.

Selain menggiatkan penegakan protokol kesehatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berusaha mempercepat penuntasan vaksinasi Covid-19 pada warga lanjut usia dan guru.

“Para lansia harus terlindungi karena mereka paling rentan jika sampai terpapar Covid-19. Sedangkan tenaga guru disiapkan mengingat ada wacana pembukaan sekolah. Jadi semua guru wajib divaksin,” kata Muslim.ant/dya

Editor: Dadang Yulistya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment