Aruh Adat Baharin Tradisi Leluhur

by admin
0 comment 3 minutes read

Paringin, BARITO – Pemerintah Kabupaten Balangan kunjungi acara puncak Aruh Adat Baharin yang digelar oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Balangan di Desa Kapul Kecamatan Halong, Minggu (27/10) kemarin.

Berhadir dalam kesepamatan ini Bupati Balangan H Anshruddin, Dirbinmas Polda Kalsel Kombes Pol Tata S, unsur Forkopimda Kabupaten Balangan, jajaran Kepala SKPD lingkup Pemkab Balangan, dan masyarakat adat dayak dari berbagai daerah dan provinsi di Kalimantan.
Lantunan suara musik khas musik adat dayak terdengar jelas mengiringi jalannya ritual adat untuk syukuran hasil panen atau pesta panen yang dilaksanakan oleh masyarakat adat dayak di Bumi Sanggam.

Ketua DAD Kabupaten Balangan, Mandan menyampaikan terima kasih kepada Pemlab Balangan dan Pemprov Kalsel yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
” Kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya kegiatan ini,” ucapnya.

Aruh adat baharin, kata Mandan, adalah ritual adat yang telah turun temurun dilaksanakan oleh masyaralat adat dayak untuk memberikan persembahan dan terima kasih kepada para dewa, alam dan roh nenek moyang yang telah memberikan kesehatan, keselamatan dan kesuksesan dalam bercocok tanam.
Disamping itu, Manda juga meminta arahan dengan Dirbinmas Polda Kalsel terkait budaya atau tradisi masyarakat adat dayak yang bercocok tanam dengan membuka lahan baru dengan cara membakar lahan. Karena, yang diketahui membakar lahan tersebut sudah diatur oleh hukum yang tidak membolehkan hal tersebut dilakukan.

Menjawab hal tersebut, Kombes Pol Tata S menjelaskan bahwa boleh-boleh saja masyarakat adat dayak membakar lahan untuk bercocok tanam, namun semua itu ada aturan yang harus diikuti.

“Boleh saja membakar lahan, namun harus dijaga dengan baik agar tidak merembet ke lahan atau hutan lainnya. Dan tidak membakar lahan dengan luasan lahan yang terlalu luas, supaya asap yang ditimbulkan tidak menjadi masalah untuk semua orang,” tegasnya.

Seperti aruh adat baharin ini, lanjut Tata, adalah sebuah warisan leluruh yang sampai saat ini masoh dijaga oleh masyarakat adat dayak disini. Tentunya tradisi dan budaya lainya seperti membuka lahan dengan cara dibakar tersebut juga sudah menjadi salah satu kearifan lokal yang tak bisa dihilangkan.

Sementara itu, Bupati Balangan H Ansharuddin merasa senang bisa berkumpul dengan masyarakat adat dayak yang datang dari berbagai daearah dan provinsi di pulau Kalimantan ini.

“Saya bahagia sekali mendengar info bahwa dari beberapa hari yang lalu hingga sekaran, banyak warga dari provinsi Kaltim, kalbar, Kalteng dan Kaltara yang juga ikut acara ini,” ujarnya.

Pemerintah akan selalu mendukung kegiatan adat seperti ini, karena menurutnya ini adalah kekayaan yang ternilai harganya yang dimiliki oleh Bumi Sanggam. Dirinya mengajak seluruh masyarakat adat dayak di Balangan khususnya agar bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Supaya daerah, dan negara tetap damai dan tentram.

“Jaga kesatuan dan kesatuan kita, jangan terpancing berbagai info yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan jangan mau terprovokasi serta dipecah belah oleh oknum atau sekelompok orang yang tak bertanggung jawab,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, para tamu undangan ikut serta menari bersama dengan para pemangku adat dengan mengitari tempat ritual acara. Tak ketinggalan, juga dilaksanakan pemotongan hewan ternak berupa sapi, kerbau dan kambing untuk disantap bersama dan persembahan pada dewa, alam dan roh leluhur.

wnd

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment