Anggota DPRD Balangan Syamsudin Apresiasi Ritual Adat Mesiwah Pare Gumboh Desa Liyu Kec. Halong

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Paringin, BARITOPOST.CO.ID – Syamsudin Noor anggota DPRD Kabupaten Balangan turut menghadiri pembukaan ritual adat Mesiwah Pare Gumboh ke-5 di Desa Liyu – Gunung Riut, Kecamatan Halong, Jumat (21/7) lalu.

“Saya sangat mendukung pengembangan pariwisata di Desa Liyu, namun tentunya harus diimbangi dengan pelayanan yang berkualitas,” kata syamsudinor.

Menurutnya, ritual adat Mesiwah Pare Gumboh sebagai objek wisata perlu dikembangkan secantik mungkin untuk menarik minat pengunjung lokal dan luar daerah. “Selain alamnya yang indah, perlunya menggali potensi-potensi di Desa Liyu dan menjadi inspirasi desa lain,” harapnya.

Baca Juga: Selama Periode Januari -Juni 2023, Kejati Kalsel Amankan Rp4,6 M Uang Negara dari Korupsi

Kepala Desa Liyu, Sukri mengakui ritual adat Mesiwah Pare Gumboh ke-5 ini jauh lebih meriah dibanding dua tahun sebelumnya.

“Ritual ini ungkapan syukur kami kepada Tuhan YME atas hasil panen yang melimpah dan tahun ini lebih banyak melibatkan masyarakat maupun para pihak terkait,” jelas Sukri di sela acara pembukaan.

Hal ini senada juga dilontarkan Ketua Adat Desa Liyu, Aliance atas ritual untuk menyampaikan hasil panen kepada leluhur yang telah tiada dengan harapan warga desa diberi keselamatan, perlindungan dan rezeki melimpah.

“Sejak 2019 ritual bisa kita laksanakan secara gotong royong berkat dukungan PT Adaro Indonesia dan mitra kerja serta Pemerintah Kabupaten Balangan,” ungkap Aliancen.

Baca Juga: Warga Binaan Rutan Kelas IIB Barabai Ikuti Sosialisasi Pemilu 2024 Bersama Bupati HST

Selaku tokoh adat ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas pembinaan dan pendampingan dari Yayasan Adaro Bangun Negeri sejak 2019 sehingga ritual adat ini bisa digelar secara bersama-sama dengan semangat gotong royong.

Dulunya ritual ini dilaksanakan secara individual di tiap kepala keluarga, setelah adanya rembuk bersama dan pembinaan dari Adaro akhirnya Mesiwah Pare Gumbo pertama kalinya dilaksanakan secara serentak dengan bergotong royong pada 2019.

“Kami merasa bangga ritual adat ini bisa menjadi even budaya berskala nasional mengingat pengunjung yang datang ke desa wisata ini juga berasal dari luar,” ucap Sukri.

“Sekarang Desa Liyu jadi kebanggaan Kabupaten Balangan selain sebagai desa wisata, juga memiliki even budaya yang menasional,” tambahnya.

Dulunya Desa Liyu yang berbatasan dengan Kabupaten Tabalong dan Provinsi Kalimantan Tengah ini hanya dikenal sebagai desa paling ujung di ‘Bumi Sanggam’.

Baca Juga: Api Kembali Amuk Banjarmasin, Lalap Tiga Rumah di Kelayan B

Namun potensi budaya dan panorama alamnya justru menjadi nilai lebih bagi Desa Liyu dan kini makin dikenal orang luar Kabupaten Balangan terutama masyarakat Kalimantan Selatan. “Mesiwah Pare Gumboh yang ke-5 ini buah kerja keras masyarakat Desa Liyu untuk terus maju dan berkembang bersama,” tuturnya.

Sekedar diketahui, Mesiwah Pare Gumboh bukan sekadar kegiatan budaya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ritual ini juga menampilkan aneka kesenian khas Dayak Deah mulai dari tarian, musik, kuliner hingga permainan tradisional.

Dengan mengandalkan semangat gotong royong yang kini masih terpelihara di Desa Liyu, Gunung Riyut, Mesiwah Pare Gumboh pun kini menjadi inspirasi desa lain.

Penulis: Tahmidilah

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment