Batola Perlu ‘Home Industri’ Pengolahan Jeruk

by admin
0 comment 2 minutes read
SENTRA JERUK-Anggota DPRD Kalsel DR H Karli Hanafi Kalianda, SH.Mhum saat mengunjungi petani jeruk di Kecamatan Mandastana yang merupakan daerah sentra penghasil jeruk di kala melaksanakan kegiatan reses.(ist)

Mandastana, BARITO – Kabupaten Barito Kuala (Batola) sudah saatnya memiliki ‘Home Industri’ khusus pengolahan hasil pertanian, seperti Jeruk Mandastana. Pasalnya, daerah ini dikenal daerah pertanian berbagai komoditas, seperti Padi, Jeruk, Rambutan dan lainnya.

Kenapa daerah ini perlu Home Industri ? Karena dilema petani selama ini saat panen melimpah, harga komoditas pertanian itu jatuh. Sehingga berdampak pada berkurangnya penghasilan para petani setempat.

“Panen melimpah harganya anjlok, seperti Jeruk Mandasta di tingkat petani harga per kilogramnya berkisar Rp3.000 hingga Rp3.500. Harga itu sangat tidak memadai dengan biaya operasional yang dikeluarkan,” ujar Kepala Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana Pardi.

Persoalan itu lah yang disampaikan Pardi saat bertatap muka dengan anggota DPRD Kalimantan Selatan DR H Karli Hanafi Kalianda, SH MHum.

Karli kala itu melaksanakan reses di Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Batola, Rabu (7/11).

Karena menghadapi situasi seperti itu (saat panen, red), warga setempat melalui Kadesnya Pardi berharap ada di desa mereka ini ada Home Industri, agar hasil komoditas pertanian seperti Jeruk Mandastana ini kala melimpah saat panen, buahnya bisa diolah misalnya menjadi syirup atau jenis minuman lainnya, guna menambah penghasilan petani dan mengangkat nilai jualnya.

Politisi Golkar ini yang waktu itu bertatap muka dengan warga setempat di Gedung Serba Guna Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana, juga diminta carikan solusi mengatasi harga komoditas pertanian agar tidak terpuruk saat panen berlimpah.

Karli yang juga anggota Komisi II membidangi ekonomi dan keuangan, yang diamanahi aspirasi tersebut, berjanji akan membawa permasalahan ini ke pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pertanian serta Dinas Perdagangan maupun ke Kabupaten Batola.

“Kita juga akan sampaikan ke Pemerintah Kabupaten, kalau permasalahan ini bisa diatasi di kabupaten,” ujar Karli.

Dikesempatan itu, politisi santun ini juga diamanahi aspirasi lainnya, warga setempat meminta perbaikan infrastruktur desa berupa jembatan penghubung antara Desa Karang Indah dan Desa Karang Bunga serta pengaspalan jalan, permintaan warga itu agar mereka mudah memasarkan hasil-hasil pertanian.

Untuk kegiatan reses, Karli melaksanakan di lima titik, yakni Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana, Desa Kolam Makmur, Desa Sido Mulyo, Desa Simpang Jaya dan Desa Pinang Habang. rel/sop

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment