Anggaran Covid-19 Kalsel Jadi Rp200 M

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Negatif Corona, Empat PDP Dipulangkan

Banjarmasin, BARITO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menambah anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19 menjadi Rp200 miliar atau naik dari sebelumnya Rp56 miliar.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makkie saat “video conference” dengan Kementerian Dalam Negeri dan Sekda Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia, Jumat (3/4), di Banjarbaru.

Menurut Sekda, Pemprov Kalsel melakukan “refocusing” anggaran, di antaranya terkait kegiatan yang tidak bersentuhan secara langsung terhadap masyarakat, seperti efisiensi perjalanan dinas minimal 30 persen dan kegiatan yang dapat ditunda akan ditunda.

Dari hasil “refocusing” tersebut, Pemprov Kalsel mampu menyiapkan anggaran hingga Rp200 miliar untuk mendukung penanganan Covid-19.

Kebijakan tersebut, menurut Haris, sebagaimana instruksi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, yang meminta seluruh pihak terkait agar mendukung penanganan pencegahan, pengendalian dan penanganan Covid-19.

“Saat ini, sedang digodok anggaran yang bisa dialokasikan untuk mempercepat penanganan Covid-19 tersebut,” katanya.

Pemprov Kalsel, tambah Sekda, juga sudah melakukan peningkatan kapasitas, seperti penyediaan gedung untuk karantina Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki gejala klinis dan pemberian intensif bagi tenaga medis.
Rapat melalui video conference itu dipimpin oleh Dirjen Otda Akmal Malik, yang menyampaikan agenda utama dalam rapat kali ini terkait “refocusing” APBD dalam menanggulangi Covid-19, serta mempertegas surat edaran dari Mendagri terkait penanggulangan Covid-19 di daerah.

Kemendagri juga mengimbau agar Pemda berkoordinasi dengan Forkopimda, ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak mudik.

“Kami mengimbau kepada Pemda untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak mudik. Jika sudah terlanjur mudik maka ia ditetapkan sebagai ODP,” ujarnya.

Kemendagri juga berharap, masyarakat juga diedukasi agar tidak memberikan stigma negatif atau buruk terhadap orang yang tersandung kasus Covid-19.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim, mengatakan empat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin dinyatakan negatif dari paparan virus Corona dan dipulangkan, Jumat (3/4).

 

‘’Berdasarkan pemeriksaan terhadap spesimen, PDP yang dinyatakan negatif terinfeksi Covid-19 itu, adalah dengan kode pasien Ulin-19, 20, 21, dan 22.  Tim dokter mengizinkan mereka pulang ke daerahnya masing-masing, setelah menjalani perawatan intensif beberapa hari,’’ katanya dalam keterangan kepada media, kemarin.

Dengan demikian, imbuh dia, PDP yang masih dirawat di RSUD Ulin tersisa  6 orang, ditambah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 8 orang.

 

Terkait daerah penyumbang positif Covid-19 didominasi oleh Banjarmasin empat orang; Banjar tiga orang; Tabalong satu orang.

Banjarmasin juga menjadi penyumbang PDP Covid-19 terbanyak yakni enam orang; Tabalong satu orang; dan Banjarbaru dua orang.

Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP), hingga kemarin, sebanyak 1.359 orang atau meningkat 15 orang dibanding sehari  sebelumnya.

 

Mengenai distribusi peralatan rapid test, menurut dia, sudah dilakukan ke 13 kabupaten/kota dan kepada lima rumah sakit utama rujukan.

“Kini sudah dilaksanaan rapid test,  yakni terhadap  ODP yang bergejala klinis, PDP, para petugas kesehatan dan orang-orang kontak erat yang dilakukan tracing oleh teman teman surveilans epidemilogi,” ujarnya.

ant/tya/slm

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment