Tiga Anak-Anak Meninggal Dunia karena DBD di Banjarmasin

by baritopost.co.id
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Dampak dalam situasi pandemi Covid-19 ternyata melewatkan kasus tahunan yang ternyata diam-diam telah membunuh tiga warga Banjarmasin. Kasus yang dimaksud adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan kasus DBD di Banjarmasin baru ini bertambah dua kasus yang meninggal, menyusul satu kasus meninggal pada beberapa bulan lalu.

Ia mencatat ada 38 kasus DBD di Kota Banjarmasin sejak bulan Januari 2020 dan sekarang ini dari jumlah kasus tersebut tiganya telah meninggal dunia. Kasus DBD ini didominasi oleh anak usia 6 hingga 14 tahun.

“Sekarang masyarakat tidak hanya fokus menghadapi virus corona namun juga terhadap wabah lain yakni demam berdarah yang saat ini terus mengalami peningkatan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, Dari data DBD sebelum nya 29 April 2020 yang lalu, pihaknya mencatat ada 35 kasus DBD, dan satu orang meninggal.

DBD ini telah menyerang di lima kecamatan yang ada di kota Banjarmasin.

“Kita mengimbau masyarakat agar benar-benar memperhatikan prinsip 3M Plus sebagai upaya pencegahan DBD,” ajaknya

Adapaun yang dimaksud dengan 3M Plus itu seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk serta menggunakan kelambu saat tidur.

Selain itu ia juga menyarankan untuk memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk di tempat penampungan air, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

“Yang terpenting agar masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan, agar perkembang biakkan nyamuk pembawa penyakit ini bisa ditanggulangi. Karena DBD juga berbahaya jika kita tidak melakukan pencegahan dengan baik,” tutupnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment