PWI Kalsel – FKPT Workshop Tangkal Berita Hoax dengan Kearifan Lokal

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Bekerjasama dengan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalsel, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) setempat, mengadakan workshop bertema ‘Kearifan Lokal Membendung Hoax’, yang dilaksananakan di Gedung PWI Kalsel, Sabtu (22/6) pagi.

Menurut Ketua Bidang Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Kalsel, Drs Fathurahman, mengungkapkan pentingnya menangkal Hoax dengan kearifan lokal dalam masyarakat Banjar, yang banyak sekali tutur lisan dan perumpamaan yang secara substansi mampu mengatasi pertengkaran, apalagi fitnah yang kerap diproduksi oleh informasi Hoax.

Diakui, secara kultural bangsa Indonesia lahir sebagai bangsa yang beradab dengan prilaku toleransi yang tinggi. “Konteks kebudayaan yang lahir dan diwariskan secara turun temurun, inilah yang mestinya dijadikan ‘benteng’ menegakkan budaya dan kearifan lokal,” tegasnya.

Kearifan lokal, pastinya mempunyai kemampuan mengendalikan sekaligus memberi arah pada perkembangan budaya, lebih khusus lagi dalam kehidupan masyarakat Banjar. Karenanya, kemampuan bagaimana membangun adab dalam berkomikasi, sudah tentu akan menghilangkan semakin massifnya penyebaran berita Hoax.

Karenanya, lewat SMSI Kalsel, Fathurahman berharap dapat menjadi kekuatan positif bersama organisasi wartawan lainnya, guna membendung berita Hoak, khususnya lewat kearifkan lokal masyarakat Banjar.

Sementara, pembicara dalam workshop tersebut, terdiri dari ketua Ombudsmas perwakilan Kalsel, Nurcholis Majid SE ME, yang sekaligus sebagai pengamat media, ketua PWI Kalsel Zainal Helmie dan Sekretaris FKPT Kalsel Mariatual Asiah S.Ag MA.

Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi menambahkan, masyarakat harus mengenali dan bendung hoax tersebut. Karena dampak informasi dan teknologi (IT) memang ada dampak positif tapi juga negatif.

Helmi memberikan tips 7 langkah bagaimana cara lepas dari hoax adalah hindari judul sensasional yang provokatif . Yang kedua cermati alamat situs formasinya URL-nya. Ketiga fakta dan kebenarannya dan cek keaslian foto atau video, karena biasanya foto dimanipulasi atau diedit.

Ikut serta diskusi anti hoax, jangan terburu-buru untuk bagikan berita. Selalu kritis dalam setiap kondisi.”Yang penting lakukan mengendalikaan diri, tabayyun, latah jari atau sok tau,”ingatnya menyikapi media online lebij cepat daripada media sosial.

Maritaul Asiah dari Sekretaris FKPT Kalsel dari riset pihaknya sejak tahun 2013 sampai sekarang rata rata masyarakat tak setuju paham radikal apalagi terorisme. Karena masyarakat punya kesadaram sendiri dari kearifan lokal yang punya kemampuan perekat kebangsaan dan kebnikaan

Daya tangkal masyakat dicerminkan oleh kesejahteraan berpengaruh nyata secara positif terhadap radikalisme. Termasukn Pertahanan dan keamanan juga faktor keagamaan sampaj kearifan lojal. Karna ada nilai, seni dan etika dan adat.
Arsuma

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment