Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Banjarmasin dan Sekitarnya

by baritopost.co.id
0 comment 6 minutes read
SALAH satu pohon tumbang akibat diterjang angin kencang di Jalan Belitung Darat Banjarmasin, Senin (16/10/2023) sore.(foto: iman satria-brt)          

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Hujan deras yang disertai petir dan angin kencang menumbangkan sejumlah pohon dan merusak beberapa bangunan terjang Kota Banjarmasin dan sekitarnya, Senin (16/10/2023). Petir yang menyambar silih berganti juga meledakkan sebuah trafo listrik. Di tengah hujan deras itu terjadi kebakaran di Jalan Belitung Darat Banjarmasin.

Hujan deras yang disertai petir terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. Di Jalan Pasir Mas Banjarmasin, dekat pabrik plywood PT Surya Satria, petir menyambar sebuah trafo listrik hingga mengeluarkan bunyi ledakan yang nyaring dan memercikan bunga api. Aliran listrik di kawasan Jalan Pasir Mas, Jalan Belitung dan Jalan Jafri Zamzam pun padam seketika.

Bersamaan itu angin kencang menerbangkan atap seng bangunan kios ke jalan raya. Untuk saja saat itu tidak ada pengendara yang melintas di jalan.

Dalam waktu beriringan, di beberapa tempat sejumlah pohon tumbang, atap dan kanopi yang terbuat dari baja ringan rusak dan terbang diterjang angin kencang.

Baca Juga: 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Ada di Gedung Banjarmasin Creative HUB

Sebuah pohon di Jalan Pierre Tendean, Sungai Mesa, Kelurahan Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah, tumbang dan melintang di jalan. Akibatnya, lalu lintas dari kawasan Siring Menara Pandang menuju Jalan Kampung Melaya dan Pasar Lama tertutup total.

Tak hanya menutup arus lalu lintas, pohon besar yang tercerabut akarnya itu juga menimpa bangunan toko kecil hingga ambruk.

“Pohon yang roboh menimpa sebuah bangunan tempat berjualan kayu dan trafo listrik PLN,” ungkap Lurah Seberang Mesjid, Subhan.

Menurut dia, kejadian tersebut sudah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin.

Tumbangnya pohon akibat terjanga angi kencang juga terjadi di Jalan Belitung Darat, tepatnya di depan SMP Negeri 5 Banjarmasin. Akibatnya, separuh jalan tertutup batang pohon dan ranting dengan daunnya yang lebat. Arus lalu lintas setempat pun terganggu.

Peristiwa pohon tumbang juga terjadi di Jalan Kayu Tangi, depan Lapangan Sepak Bola. Selain itu, tenda parkir di Masjid Hasanudin Majedi di Bundaran Kayu Tangi berterbangan diporakporandakan angina kencang.

Selain itu, bangunan runtuh terjadi di sebuah supermarket Jalan Masjid Jami Banjarmasin. Atap plafon bangunan swalayan tersebut runtuh dan menimpa barang-barang dagangan akibat angin kencang.

Kencangnya terjangan angin juga membuat Warung Batang Banyu di kawasan Banua Anyar roboh ke pinggir sungai Martapura.

Baca Juga: Gelar PKM di Puskesmas Mantuil, Tim STIKES Suaka Insan Tingkatkan Status Kesehatan Lansia

Sementara itu, Pasar Cemara Kayutangi Banjarmasin porak poranda. Atap seng yang menutupi pasar tersebut berserakan di jalan.

Selain itu ada juga rumah roboh dan atap sangkut di tiang listrik Jalan Batu Benawa Gang 10 Banjarmasin

Pohon tumbang juga terjadi di Jalan A Yani Kilometer 8, tak jauh dari Supermarket Bahan Bangunan Mitra 10. Pohon berukuran sekitar 8 meter itu tumbang ke arah Jalan Yani. Akibanya, terjadi penumpukan kendaraan yang cukup padat dari arah Banjarbaru menuju Banjarmasin dan sebaliknya.

Tumbangnya pohon akibat angin kencang yang menyertai hujan deras juga terjadi di kawasan Sungai Tabuk dan Gambut, Kabupaten  Banjar.

Di tengah hujan deras itu, terjadi  kebakaran di Gang Famili RT 10 RW 01, Kelurahan Belitung Selatan, Banjarmasin Barat. Setidaknya, dua buah rumah warga terbakar dalam peristiwa itu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin  dibantu para relawan menangani belasan pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang dan petir itu.

Kepala BPBD Kota Banjarmasin Husni Thamrin mengatakan, petugasnya beserta petugas Dinas Kebakaran dan Penyelamatan serta relawan dan pihak PT PLN melakukan penanganan terhadap pohon-pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang.

Dari catatan pihaknya, pohon tumbang sekitar 13 yang tersebar di beberapa wilayah.

Selain pohon tumbang, pihaknya juga mencatat adanya kerusakan atap rumah warga akibat diterpa angina kencang. Selanjutnya ada pula bangunan baliho yang rusak.

Baca Juga: Pemko Banjarmasin Libatkan Generasi Z Turunkan Stunting

“Sementara ini belum ada laporan korban akibat insiden tersebut,’’ ujarnya.

Menurut Thamrin, penanganan atas kejadian ini dilakukan maksimal, utamanya terhadap pepohonan yang tumbang menghalangi jalan. “Sehingga arus lalulintas bisa lancar kembali,” ujarnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, berdasarkan analisis perkembangan musim hujan dasarian I Oktober 2023 dari zona musim (ZOM), sebanyak 11 persen wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim hujan.

Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, yang dikuti dari republika.co.id, Senin (16/10/2023), menjelaskan, sebagian besar wilayah diprediksi akan memasuki awal musim hujan 2023/2024 pada Oktober hingga Desember 2023, dengan angka sebanyak 477 ZOM atau 68,24 persen.

Dia menambahkan, jika dibandingkan dengan normal awal musim hujan, awal musim hujan 2023/2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mundur.

Baca Juga: Cek Kesiapan Pemilu 2024, Forkopimda Gelar Apel Pasukan Ops Mantap Brata 2023-2024

“Yaitu sebanyak 446 ZOM atau 63,81 persen. Sedangkan, wilayah lainnya diprakirakan sama dengan normalnya, yaitu sebanyak 56 ZOM atau 8,01 persen dan maju terhadap normalnya, yaitu sebanyak 22 ZOM atau 3,15 persen,” kata dia.

Menurut dia, wilayah yang sedang mengalami musim hujan saat ini meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatra Barat, Bengkulu. Lalu, di sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.

“Sementara itu, wilayah Indonesia bagian Selatan ekuator, seperti wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara, awal musim hujan secara umum mulai masuk pada periode akhir Oktober–November,” terang Andri.

Dia juga menyampaikan, berdasarkan hasil pemantauan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) Dasarian I Oktober 2023 menunjukkan indeks ENSO ada di angka +1.57. Sedangkan Indian Ocean Dipole (IOD) sebesar +2.15.

Kondisi IOD positif itu diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023. Sedangkan El Nino moderat diprediksi terus bertahan hingga Februari 2024.

BMKG juga telah memprediksi curah hujan bulanan di sebagian besar wilayah Indonesia berada pada level normal.

Meski begitu, belum tentu curah hujan harian dapat berada pada level normal. Sebab, bisa saja curah hujan satu bulan turun hanya dalam kurun waktu satu hari di suatu wilayah.

“Tapi untuk harian itu baru bisa kita prediksi kira-kira seminggu sebelumnya. Jadi meskipun bulanannya normal, hariannya tuh bisa sangat ekstrem karena hujan satu bulan itu bisa turun hanya satu hari,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta, dikutip Kamis (12/10/2023) lalu.

Penulis: Arsuma
Editor: Dadang
Sumber: Republika/Antara

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment