Peranan Mahasiswa Dalam Perubahan Sosial

by admin
0 comment 2 minutes read

Oleh : Dr H Jarkawi, MMPd *)

TIDAK ADA yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Kekuatan yang merubah rule life system yakni Demokrasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), serta Globalisasi. Gelombang demokrasi dengan tahap perkembangan melalui Revolusi Prancis dan Revolusi Amerika (Perjuangan Hak-Hak Rakyat). Kemudian lahirnya negara baru di Afrika dan Asia dari daerah eks penjajah setelah perang dunia kedua. Lalu penumbangan pemerintahan dictator (bubarnya Negara Uni Soviet).

Sedang Kemajuan Iptek dengan gelombang peradaban baru (Alfin Toffler) mencakup teknologi pertanian (8.000 SM-1.500M). lalu Teknologi Industri (1.500-1970M), serta Teknologi Informasi (1970-sekarang). Begitu pula Globalisasi (Gelombang Globalisasi-Ali Atas) mencakup Bipoler (negara maju-negara berkembang) sehingga saling keterkaitan antara Negara,  yang memunculkan pemain baru non pemerintah (LSM/Lembaga Sosial Masyarakat).

Untuk itu dibutuhkan peranan mahasiswa yakni PEMIKIR dengan kemampuan mental mahasiswa untuk berpikir sehingga melahirkan suatu gerakan dari satu hal menuju hal lain, dari proposisi ke proposisi lainnya, dari apa yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui.

VISIONER dengan kemampuan mahasiswa dalam menciptakan, merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, mentransformasikan, dan menginplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai interaksi social yang diyakini sebagai cita-cita di masa depan yang harus dicapai melalui komitmen.   INOVATOR dengan kemampuan mahasiswa melakukan suatu kegiatan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan untuk penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau proses produksinya. GENERATOR dengan kemampuan mahasiswa menjadi magnetic force untuk mengubah suatu kehidupan yang lebih baik sesuai dengan nilai teologis, etis, estetis, fsikis, logis, dan teleoologis.

Untuk itu Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) yakni memanggil mahasiswa dari seluruh program studi lingkungan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) dan khusus lagi Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling dalam berkonstribusi, membuat perubahan, sambil mengembangkan diri. Lalu Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang disukainya. Kemudian, Mendorong mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna dalam memasuki dunia kerja. Bahkan, Memberikan kesempatan bagi mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil dengan tujuan memberikan keleluasaan kepada mahasiswa dalam belajar di luar kampus. Tak kalah penting adalah Menjadikan mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan di luar kelas.

Bentuk kegiatan MB-KM terdapat 8 BKP MBKM yang bisa dipilih mahasiswa yakni pertukaran pelajar, membangun desa (kuliah kerja nyata tematik), studi proyek independen, kegiatan wirausaha, proyek kemanusiaan, penelitian/riset, asistensi mengajar di satuan pendidikan, magang praktik kerja.

 

*) Penulis adalah Dosen FKIP Uniska MAB, disampaikan dalam orientasi mahasiswa baru pada Prodi Bimbingan Konseling 2021.

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment