‘Patah Doa karena uang’ Mindset Money Politik Harus diminimalisir

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Politik uang atau money politik selalu muncul saat pesta demokrasi akan dimulai. Hal tersebut juga menjadi kesenjangan bagi pola pikir masyarakat dimana banyak yang beranggapan bahwa pilihan politik bisa diganti uang.

Dalam acara yang digelar Bawaslu Kota Banjarmasin, fokus membahas money politik, di Kantor Bawaslu, Rabu (20/2). Konteks tersebut dikupas habis oleh dua orang akademisi dari Kampus ULM Dt Mahyuni dan Kampus Uniska yakni Prof Uhaib As’ad.

Uhaib berujar, dalam pemetaan politik uang, fakta dimasyarakat uang menjadi ukuran dalam pilihan politik. Bagaimana tidak, hal terjadi seakan akan tidak bisa dibuang.

Kenapa? sumber masalahnya karena produk-produk hukum di negara ini seperti tidak berfungsi. “Dampaknya, ini menjadi mindset masyarakat karena sudah terjebak kedalam itu,” tuturnya saat memberikan pendapat.

Belum lagi nyanyian pemilik modal yang kental mengendalikan politik di negeri ini termasuk Kalsel. akhirnya berimbas pada pemikiran bahwa menjadi legeslatif dan kepala daerah harus bermodal. Artinya, doa dan usaha tidak cukup karena bisa dipatahkan dengan uang.

“Patah doa karena uang” cetusnya dengan penuh makna.

Uhaib menarik kesimpulan, perang money politik tidak bisa hanya dilakukan Bawaslu namun peran masyarakat dalam menekan kasus itu sangat diharapkan dan dilakukan bersama-sama.

Senada, Mahyuni mengungkapkan money politik bisa terjadi dimana-mana dan kapan saja, karena modusnya banyak dan lagi-lagi masyarakat yang menjadi korbannya. “Itu belum seberapa, belum lagi soal kecurangan-kecurangan jual beli suara dan ini KPU harus berperan penting dalam menjaga integritasnya,” kata mantan Ketua Bawaslu Pemprov Kalsel ini.

Ketua Bawaslu Kota Banjarmasin Muhammad Yasar menyampaikan, politik uang harus diminimalisir, untuk itu pihaknya menggelar rapat dengan mengundang pihak-pihak terkait seperti Kepolisian, KPU Provinsi dan Kota, Bawaslu Provinsi dan Kota, Kebangpol dan pihak akademisi.

“Sangat diharapkan dengan adanya rapat ini, maka kami akan mendapatkan masukan-masukan bagaimana cara meminimkan terjadinya politik uang di Kota Banjarmasin,” ujarnya.

Dalam rapat ini, Yasar juga mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama mengawasi, agar tidak terjadi politik uang di masyarakat. hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment