Pahami Virus Corona, Biddokes Polda Kalsel Gelorakan Gerakan Jangan Panik  

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Pasca diumumkannya  dua warga Indonesia asal Bekasi suspek Virus Corona (Covid-19) terjadi kepanikan pada masyarakat Indonesia saat ini termasuk di Kalsel .  Diantaranya memborong sembako, masker hingga sanitizer ( Panic Buying) bahkan jahe

Akibatnya di Kota Banjarmasin misalnya terjadi kelangkaan masker dan sanitizer di sejumlah apotik hingga mini market (mart)  Kalaupun ada harganya pun  mahal.

Terkait itu Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalsel, Kombes Pol dr. Erwinn Zainul Hakim, MARS, M.H.Kes. mengimbau masyarakat agar melakukan gerakan jangan panik dan harus paham dulu apa itu Virus Corona.

“Virus Corona ini kategorinya adalah penyakit self limited disease,  artinya pada saat penyakit ini menyerang seseorang namun daya tahan orang itu bagus maka penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya . Dan hingga saat ini belum ada vaksin penangkalnya,” ucap


dr Erwinn Zainul, usai mengikuti Vicon antara Kapusdokkes Polri dengan Kabiddokkes jajaran di Monitoring Centre Mapolda Kalsel ,Kamis (5/3/2020).

Menurut dr Erwinn ,Virus Corona sangat berbahaya pada kasus-kasus seperti orang dengan usia lanjut yang daya tahan tubuhnya menurun, orang-orang dengan penyakit penyerta atau dalam istilah medis adalah komorbid yaitu diabetes, TBC, paru berikutnya, dan kelainan jantung.

“Pada orang dengan kasus seperti itu maka harus waspada, begitu ada gejala tambahan pernah bersentuhan dengan pasien-pasien yang dicurigai menderita Virus Corona maka harus segera menemui fasilitas pelayanan kesehatan setempat untuk dilakukan pengecekan dan pengobatan sesegera mungkin,” terang Erwinn Zainul.

Penyakit ini sambung dia ditularkan melalui lendir yang keluar dari pasien yang terinfeksi kemudian disemprotkan kepada orang didekatnya dengan jarak antara 1 meter sampai 2 meter. Lalu orang itu menghirup sehingga virusnya masuk kedalam tubuh.

Covid-19 bukan kategori penyakit dengan Airborne disease, artinya penyakit ini akan mati ketika tidak memiliki inang atau tempat tinggal. Karena itu dr Erwinn Zainul mengingatkan masyarakat bahwa yang menggunakan masker penutup mulut adalah pasien Covid-19 bukan bagi mereka   yang takut tertular.

“Yang menggunakan masker itu pasien, tenaga medis seperti dokter atau perawat yang sedang mengobati pasien dicurigai terkena COVID-19,” jelasnya .

Terkait juga aksi borong jahe , Kabiddokkes menegaskan jahe bukan obat untuk Covid-19. Pola hidup sehat diantaranya selalu mencuci tangan yang bersih sebelum tangan menyentuh wajah, berolah raga yang cukup serta makan makanan dan minuman  yang sehat termasuk minum Jahe’ “Jadi minum Jahe’ adalah bagian dari pola hidup sehat itu”pungkasnya

Penulis : Mercurius

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment