Malming Berdarah di Sei Jingah yang Tewaskan Dua Bersaudara Diduga Dipicu Pesta Miras

by baritopost.co.id
0 comment 4 minutes read
CIUM ANAK-Untuk terkahir kalinya Bahriah alias Babar mencium kening anaknya bernama Didi Darmadi alias Didit sebelum dikuburkan di alkah setempat Jalan Jahri Saleh Kelurahan Sungai Jingah Banjarmasin Utara, Minggu (8/10/2023) siang. (foto:sum/brt)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kasus perkelahian berujung maut yang tewaskan dua bersaudara M Taufik Anwar alias Upik (30) dan Didi Darmadi alias Didit (36) di Jalan Jahri Saleh Kampung Kenanga RT 07 RW 01, tepatnya di samping Gang Mushala Darul Qaromah Sabtu (07/10/2023) atau malam Minggu pukul 22.00 WITA diduga dipicu pesta minuman keras (miras)

Ketiga pelaku perkelahian yang terjadj di bantaran Sungai Kelurahan Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara berinisial Br alias I (51), SR alias O (24) dan seorang remaja NH (16) dengan cepat diringkus polisi, Minggu (8/10/2023).

Perkelahian yang juga melibatkan tiga saudara ,kedua korban itu diduga berawal ketika diduga salah satu ikut pesta miras ribut hingga terjadi perkelahian dengan ketiga pelaku

Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol M Noor Chaidir kepada awak media mengatakan, ketiga pelaku dibekuk hanya beberapa jam usai kejadian Sabtu . “Dari hasil introgasi pelaku dan saksi-saksi serta korban luka.
Kejadian ini bermula karena salah satu pelaku dan korban minum minuman keras (miras) bersama-sama lalu terjadi ribut,”bebernya.
Keributan itu berlanjut dan memicu kemarahan dari saudara korban lainnya

Baca juga: Kabut Asap Masih Terjadi, Lanal dan Satpolair Polresta Banjarmasin Bagikan 3.000 Masker di Pasar Terapung

Kelima saudara kandung termasuk dua korban tewas yang kerab disebut Pandawa Lima yakni Upik, SY (32), SB (40), HA (23) dan Didi diduga km melakukan penyerangan ke rumah pelaku.
Naasnya terjadi perlawanan dari pihak pelaku dan keluarga sehingga dua korban tewas sementara tiga lainnya luka sajam.
Sedangkan salah satu pelaku SR diserang luka kena sabetan benda tajam diduga dilakukan oleh korban Samsul.
Kompol M Noor Chaidir mengatakan, untuk pelaku sudah dibekuk tiga orang, setelah mendatangi TKP, Tim gabungan Unit Reskrim Banjarmasin Utara bersama Opsnal Satreskrim Resta dan Opsnal Intelkam terkait.

Kemudian dilakukan Pulbaket terhadap para saksi, selanjutnya langsung melakukan pengejaran kepada para pelaku dipimpin langsung oleh Kapolsek Utara dan Kasat Reskrim.
“Untuk pelaku SR diamankan saat berada di RS Ansari Saleh karena pengobatan luka jahitan, pelaku NH melarikan diri ditangkap di sekitar Kecamatan Sungai Jingah, selanjutnya pelaku BR yang melarikan diri ke Kota Banjarbaru berhasil ditangkap di Landasan Ulin,”ungkap Kapolsek Banjarmasin Utara ini.

Ketiga pelaku dijerat sesuai Pasal 338 Jo 170 KUHP. Dengan barang bukti satu tombak, kayu balok, Pakaian dan CCTV.
Seperti diketahui, Didit (36) korban tewas , mayatnya ditemukan di titian dekat sungai
Pria yang bekerja sebagai buruh itu ditemukan persis di samping titian gang mushala.
Korban sebelumnya dicari usai perkelahian yang juga menewaskan adiknya bernama Upik yang sempat dievakuasi menuju Rumah Sakit Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Karena Upik mengalami lima luka ditombak.

Temuan korban tewas Didit dan adiknya Taufik merupakan korban perkelahian berdarah yang terjadi di Jahri Saleh, Kampung Kenanga RT 07, Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Sabtu (7/10) malam, sekitar pukul 21.20 Wita.
Dua korban kakak beradik bersama tiga saudara lainnya yang dikenal sekitar dengan sebutan Pandawa Lima itu diketahui berkelahi dengan tiga pelaku yang juga warga sekitar berinisial BR, dan SR serta Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) NH.

Baca Juga: Malming Berdarah di Sei Jingah, Pandawa Lima Tumbang, Dua Tewas Ditombak

Bermula saat itu terjadi perkelahian antara I Cs dengan Isar yang merupakan teman dari Haidir. Upaya Haidir melerai perkelahian gagal dia pun pulang ke rumahnya yang tak jauh dari TKP mengadu kepada saudaranya. Kemudian datanglah Didit, Upik, Samsul Bahri dan Samsiar.

Namun kedatangan mereka disambut ayah dan anak BR dan SR serta NH , keponakan U yang membawakan tombak. Terjadilah perkelahian di belakang mushala dekat rumah pagar seng warga.

Didit korban tewas lainnya sempat dicari warga sampai tengah malam namun tidak diketemukan sehingga diduga tenggelam di sungai. Apalagi malam itu sungai dalam kondisi pasang hingga baru ditemukan pagi.

“Jadi saya menuntut agar para pelaku supaya dihukum mati atas perbuatannya,”tandas Bahriah sambil menangis usai mencium anaknya sebelum dimakamkan. Ketua RT 07 M Yani menyatakan, di lingkungannya memang rawan akan gangguan kamtibmas. “Saya sudah lapor sama polisi agar sering melakukan patroli di sini, “harapnya kepada wartawan.

Penulis : Arsuma
Editor : Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment