Komisi II Pelajari Ketahanan Pangan di Sulsel

by admin
0 comment 2 minutes read

H Gusti Rudiansyah

Banjarmasin, BARITO – Komisi II DPRD Kalimantan Selatan bersama Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan, Jumat (9/8/2019) melaksanakan kegiatan studi komparasi ke kota Makassar Sulawesi Selatan.
Kegiatan wakil rakyat yang membidangi pertanian ini bersama mitra kerjanya guna mempelajari pengelolaan dan pengendalian ketahanan pangan di daerah Sulsel, agar nantinya bisa diterapkan di Banua.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel H Gusti Rudiansyah kepada Barito Post.
H Rudi sapaan karib politisi Golkar ini sebelum bertolak ke Makassar menuturkan, agenda Komisi II di bulan Agustus ini salah satunya melaksanakan kegiatan studi komparasi ke luar daerah.

Lanjutnya, di Komisi II ini dalam melaksanakan kegiatan ke luar daerah dibagi dua kelompok, ada yang ke Bali dalam rangka studi komparasi ke pariwisataan dan ke Sulsel untuk mempelajari penanganan dan pengendalian ketahanan pangan.

“Saya bersama beberapa rekan di Komisi II ke kota Makassar Sulawesi Selatan. Rencananya tiga hari dari Kamis hingga Sabtu,” sebut H Rudi.

Ke Sulsel, khususnya di Kota Makassar, lanjutnya, Komisi II mempelajari ketahanan pangan didampingi Dinas Ketahanan Pangan Kalsel selaku mitra kerja.

“Kita ingin mengetahui sejauhmana ketersediaan stok pangan, pengendalian dan pengelolaannya di daerah Sulsel,” terangnya.

H Rudi menegaskan, dipilihnya Sulsel, khususnya di Kota Makassar, karena daerah yang kami tuju ini termasuk daerah yang ketahanan pangannya cukup hingga mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat disana dengan baik.

“Kita melihat dari jumlah penduduknya, kemudian tingkat konsumsi masyarakatnya yang cukup tinggi, maka kita perlu melakukan studi komparasi ke Dinas Ketahanan Pangan Sulsel,” bebernya.

Dari hasil studi komparasi ini, imbuhnya, selain kita belajar dan mengetahui, juga akan mengadopsi apa saja yang bisa diterapkan di Kalsel nantinya.

“Kita nanti akan adopsi apa saja yang bisa kita pelajari di Sulsel,” kata H Rudi.
Bagi daerah, tukasnya, untuk ketahanan pangan ini, yang penting itu terjaminnya ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako), yang sehari-harinya di konsumsi masyarakat.

H Rudi mencontohkan, seperti Cabe kecil/Cabe besar, Bawang Merah dan Bawang Putih dan sebagainya, karena tingkat pemakaiannya cukup banyak di masyarakat, artinya yang patut diperhatikan itu dijaga ketersediaannya.

Karena itu kita di Komisi II bersama mitra kerja melaksanakan kegiatan studi komparasi ini, karena barangkali ada hal-hal yang cukup menjanjikan yang harus kita ambil bagaimana penanganan yang baik terkait ketahan pangan di daerah di Sulsel.

“Kita melihat di Makasar ini cukup baik dalam penanganan dan pengendalian ketahanan pangannya,” pungkasnya.

sop

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment