Kinerja APBN di Kalsel Stabil dan Tumbuh 23,64 Persen

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read
Syafriadi, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalsel.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kinerja APBN wilayah Kalimantan Selatan sampai dengan 30 September 2023 masih terjaga dengan masih kuatnya pertumbuhan penerimaan dan realisasi belanja. 

Hal ini ditunjukkan dengan total pendapatan negara yang mencapai Rp17,79 Triliun dari target sebesar Rp17,89 Triliun atau sekitar 99,46% dari target. Pendapatan negara sampai dengan 30 September 2023 ini tumbuh 23,64 %.

Kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Syafriadi, Realisasi Belanja APBN sampai dengan 30 September 2023 mencapai 21,33 Triliun, terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar 5,61Triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar 15,72 Triliun. Realisasi belanja APBN sampai dengan 30 September 2023 ini tumbuh 16,35%. 

Baca Juga: Dukung Kreativitas Pemuda, Wawali Buka Resmi Youth Fest Banjarmasin 

“Kontribusi terbesar dari pendapatan negara tersebut berasal dari penerimaan perpajakan terutama PPN dan PPh. Dibandingkan dengan tahun yang lalu, telah terjadi peningkatan jumlah penerimaan perpajakan yang cukup besar yaitu sebesar 25,34 %,” katanya saat Publikasi ALCo Regional Kalsel di Kantor Direktorat Jenderal pajak Banjarmasin, Jumat (27/10/2023).

Syafriadi melanjutkan, yang memberikan kontribusi penerimaan perpajakan berasal dari sektor yakni sektor pertambangan dengan kontribusi sebesar 34,8 %, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 28,3 %, dan sektor pengangkutan sebesar 13,3 %. Secara kumulatif, seluruh sektor utama tumbuh positif kecuali sektor pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta sector konstruksi. “Pertumbuhan tertinggi adalah sektor Pengangkutan dan Pergudangan yang tumbuh 74,10 % dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Ia melanjutkan, Penerimaan dari Bea dan Cukai sampai dengan 30 September 2023 ini telah mencapai Rp.386,30 Milyar atau sekitar 70.52% dari target yang ditetapkan. Penerimaan ini berasala dari Bea Masuk (BM), Bea Keluar (BK) dan Cukai. Tantangan yang dihadapi terkait penerimaan dari Perdagangan Internasional adalah turunnya volume ekspor komoditas CPO dan turunannya. Jika dilihat dari posisi Neraca Perdagangan, sampai saat ini masih surplus sebesar US$784.14 juta. Tetapi jika dibandingkan dengan Bulan Agustus 2023, posisi neraca perdagangan ini turun 17,50%. Penurunan Neraca Perdagangan ini disebabkan oleh penurunan ekspor sebesar 11,25% dan kenaikan impor sebesar 50,72%. 

Baca Juga: Ratusan Seniman Sastra Se-Kalsel berkumpul di Banjarmasin 

Selanjutnya pada sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi penerimaannya telah mencapai Rp1,33 Triliun, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun yang lalu sebesar 46,67%. Realisasi penerimaan BLU menyumbang sebesar Rp377,46 miliar dari total realisasi PNBP atau sebesar 28.27%. Realisasi ini d’isumbang dari BLU Rumkit Bhayangkara, Universitas Lambung Mangkurat, dan Poltekkes Banjarmasin. Realisasi PNBP Kekayaan Negara 17,98 Milyar atau 90,39% dari target. 

Terkait pengelolaan aset-aset negara, sampai dengan September 2023, Kementerian Keuangan telah mencatat aset negara sebanyak 13.909 NUP dengan total nilai buku sebesar Rp41,45 Triliun. 

“Gedung dan Bangunan mempunyai porsi terbesar sebesar 59% Untuk aset eks BLBI di Kalimantan Selatan sebanyak 16 aset. Aset eks BLBI ini terdapat potensi penggunaan dan pemanfaatan untuk cost eficiency dan PNBP ataupun pengembalian pembiayaan,” ujarnya.

Dengan sisa target yang ada, Syafriadi optimis tercapai sebelum masa tutup anggaran tahun ini.

Penulis : Hamdani


Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment