Kalsel Pertimbangkan  ’Local Lockdown’

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Satu PDP di RSUD Ulin Meninggal Dunia

Banjarmasin, BARITO – Pemerintah Provinsi  Kalimantan Selatan  masih mempertimbangkan kebijakan karantina wilayah atau local lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) di daerah yang memiliki 13 kabupaten/kota ini.

Saat ini, sejumlah daerah di tanah air mulai menempuh tindakan local lockdown, seperti Kota Tegal, Papua, dan Tasikmalaya, terhitung Ahad (29/3) dini hari,  yang melarang angkutan umum atau sarana transportasi lain masuk ke wilayah itu, sesuai surat edaran yang dikeluarkan Dinas Perhubungan setempat.

“Apakah Kalsel menutup pintu masuk, kita akan sampai kan nanti bagaimana,” ujar Juru bicara Gugus Tugas, Muhammad Muslim, melalui siaran persnya, Ahad.

Muhammad Muslim

Disebutkan Muslim, di Kalsel hingga kemarin, orang dalam pengawasan (ODP) kembali meningkat hingga mencapai 1.143 orang. ‘’Angka itu mengalami peningkatan cukup drastis dibanding  sehari sebelumnya , yakni sebanyak  1.079 orang atau ada tambahan 64 ODP dalam 24 jam,’’ beber  Kepala Dinas Kesehatan Kalsel itu.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Ulin  Banjarmasin terdapat 9 orang,  plus satu orang berstatus positif  Corona.

“Ada satu PDP  wanita berusia 51 tahun, dengan kode  pasien Ulin-12,  rujukan asal Banjarmasin telah meninggal dunia pada pagi tadi (Ahad pagi, red). Sudah mendapat perawatan optimal oleh tim dokter sempat dipasang ventilator karena sesak nafas,”  jelasnya.

Dia mengatakan, kerja dari tim pemerintah dan tenaga medis semakin masif mendata orang-orang yang memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah pada daerah terdampak Covid-19 atau yang pernah kontak dengan pasien positif.  ‘’Sampai saat ini, pemerintah masih mengusahakan tracking ODP dan melakukan rapid test kepada para ODP,’’ ujarnya.

“Diperlukan kerjasama masyarakat untuk bersikap kooperatif dan mau melaporkan dirinya apabila merasa memiliki gejala dan baru saja datang dari daerah terdampak Covid-19,”  imbuh Muslim.

Tim Gugus Tugas, lanjut dia, juga sedang menyiapkan karantina khusus ODP dengan gejala ringan.  Ada beberapa tempat, saat ini  tim sedang menyiapkannya sesuai dengan protokol kesehatan.

“Langkah ini adalah upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Dengan adanya tempat ini juga, rumah sakit rujukan tidak terlalu terbebani orang dengan gejala ringan,” ucapnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tabalong akan membentuk Satuan Tugas untuk membantu pemantauan ODP virus Corona yang menjalani karantina mandiri agar tidak berkeliaran.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid -19 Kabupaten Tabalong Taufiqurrahman Hamdie mengatakan, persoalan ini telah dibahas dalam rapat koordinasi dengan jajaranan puskemas, rumah sakit dan pemerintah daerah.  “Satgas nantinya melibatkan gugus Covid – 19 tingkat kecamatan maupun desa.  Termasuk para Babinsa dan Bhabinkamtibnas juga akan dilibatkan dalam pemantauan para ODP Covid-19 agar tidak menyebarkan virus pademi ini ke orang lain,” jelas dia di Tanjung, Ahad  (29/3).
Hingga saat ini, jumlah ODP di Kabupaten Tabalong bertambah dari 167 orang menjadi 178 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah dua orang.
Jumlah ODP terbanyak di Kecamatan Murung Pudak yakni 65 orang dan Kecamatan Tanjung aebanyak 36 orang.

Taufik mengatakan, dari dua PDP hanya satu orang yang dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin dan satu pasien masih menjalani observasi di RSUD Badaruddin Kasim Tanjung.

“Sesuai kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel pasien PDP harus diobservasi dulu beberapa hari di rumah sakit setempat,” jelas Taufik. Jika nantinya keadaan pasien tersebut memburuk barulah dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid – 19. ril/ant/tya/slm

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment