Kalsel Dapat Heli Tambahan untuk Karhutla  

by baritopost.co.id
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pusat (BNPB) memberikan  tambahan helikopter jenis mi-8 mtv untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan. Heli tersebut, sejak Jumat (16/8)  sudah terparkir di apron Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru.

Dengan adanya tambahan satu heli tersebut, Kalsel kini memiliki empat unit heli, yakni tiga heli untuk waterbombing dan satu untuk pemantauan atau pengawasan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyuddin mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan BNPB di Kalsel. Di antaranya melalui Rapat Teknis Perbaikan Darurat oleh BNPB di Hotel Aston. Rapat dilaksanakan dari Kamis, (15/8) hingga Jumat (16/8) dengan dihadiri seluruh kepala pelaksana dari BPPD serta pihak terkait kabupaten dan kota di Kalsel.

Wahyuddin juga berharap dengan tambahan helikopter, petugas bisa lebih cepat memadamkan karhutla.

“Diharapkan tim satgas dapat bergerak cepat, dengan briefing pagi pukul 07.00 Wita, sehingga pukul 08.00Wita  sudah bisa operasional.  Kita akan mengamankan bandara bebas dari asap,’’ ujarnya.

 

Wahyudin juga mengatakan, pihaknyasudah mencurigai lima orang yang terpantau drone sedang membakar lahan.  ‘’Mereka sudah diserahkan kepada pihak penegak hukum,” tegasnya.

Direktur Penanganan Pengungsi Pada Deputi Bidang Penanganan darurat BNPB, Johny Sumbung pada briefing tim satgas, Jumat (16/8) pagi di Bandara Syamsuddin Noor meminta tim satgas agar jangan membiarkan api membesar.

“Jika ditemukan api kecil segera padamkan oleh satgas dara. Jika tidak terjangkau segara satgas udara melakukan waterbombing,” ujarnya.

BNPB juga akan memaksimalkan kinerja dengan BPBD Kalsel dan kabupaten /kota serta seluruh unsur TNI/ Polri dan masyarakat untuk pencegahan karhutla di Kalsel.

Berdasarkan laporan Satgas Komando Karhutla, sejak Januari hingga 15 Agustus 2019, sedikitnya ada 468 kejadian karhutla dengan luasan 1.122,52 hektare lahan dan hutan yang terbakar.

‘’Sehingga, diperlukan kordinasi dan sinergi dengan semua  pihak,’’ kata Johny.

tya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment