Jelang PSU Pilgub Kalsel, BirinMU Unggul di Survei Charta Politika Indonesia

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Lembaga survei nasional, Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei preferensi politik masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan tanggal 9 Juni 2021 mendatang.

Hasil survei tersebut untuk elektabilitas pasangan calon (paslon) menempatkan paslon Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMU) nomor urut 01, unggul jauh karena dipilih oleh 59,9 persen responden, sementara paslon Denny Indrayana-Difriadi Darjat (H2D) nomor urut 02, ternyata hanya dipilih oleh 22,1 persen responden, sedangkan yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab (undecided voters) sebanyak 18,0 persen.

Hasil survei elektabilitas Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Selatan ini dirilis oleh Ketua Tim Pemenangan Paman Birin-Muhidin, H Muhammad Rifqinizamy Karsayuda kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (26/5/2021).

Mengutip dari hasil survei, Rifqinizamy menuturkan, hasil survei Charta Politika Indonesia itu dengan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 17-22 Mei 2021 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Rifqi melanjutkan untuk jumlah sampel sebanyak 1.740 responden, yang tersebar di wilayah Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan.

“Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error lebih kurang 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Hasilnya, survei ini menempatkan pasangan Sahbirin Noor-Muhidin elektabilitasnya unggul karena dipilih oleh 59,9 persen, sementara pasangan Denny Indrayana-Difriadi Darjat hanya dipilih oleh 22,1 persen responden,” terangnya.

Rifqi menegaskan hasil survei ini setidaknya memberikan pesan dan semangat optimisme kepada kami untuk memenangkan Pemilihan Gubernur Kalsel Tahun 2021 ini.

“Kami berharap hasil survei ini konsisten dan istiqomah,” kata Rifqi.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini kembali menegaskan pada saat survei ini berlangsung, kami tidak melakukan langkah-langkah apapun, meski pun fitnah banyak yang ditujukan kepada kami.

“Kami dikatakan melakukan politik uang, kami dikatakan melakukan kecurangan, kami dikatakan melakukan berbagai keculasan, tapi harus diingat rakyat punya mata punya telinga dan kita semua punya hati punya nurani,” tandasnya.

Lanjutnya, karena itu kami menyadari tantangan saat ini tidak lah ringan, contohnya kami telah di fitnah melakukan berbagai kecurangan dan keculasan.

Yang sangat kita sayangkan, imbuhnya, kebohongan disampaikan seolah-olah sebagai suatu kebenaran dari satu pihak, namun pada pihak lain seolah-olah ingin menegaskan bahwa pihak lawan adalah pihak yang paling bersih dalam proses kontestasi ini.

“Alhamdullilah, waktu ternyata perlahan-lahan berpihak kepada kami, karena kebenaran satu per satu terungkap,” pungkasnya.

Penulis : Sopian

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment