DLH Gagal Serap 100 Persen APBD, Ada Dua Faktor Penyebabnya

by baritopost.co.id
1 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pembuatan saluran gas metan menjadi salah satu penghalang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin dapat melakukan penyerapan 100 persen anggaran APBD Pemko Banjarmasin tahun 2022.

Pasalnya, untuk capaian penyerapan APBD 2022, DLH hanya mampu menyerap di 93,33 persen saja.

Menurut Kepala DLH Kota Banjarmasin, Alif Yousfah Love, pihaknya beralasan tidak terlaksananya pembuatan gas metan tersebut karena terkendala tidak ditemukannya penyedia atau perusahaan yang menjalankan proyek tersebut. Berbagai upaya juga telah dilakukan, bahkan hingga ke luar daerah.

Meksipun itu, pihaknya tak putus harapan untuk bisa memanfaatkan gas metan yang bersumber dari sampah di TPA itu. Agar kemudian bisa dinikmati paling tidak warga sekitar TPA.

Baca Juga: Aksi DJ Cilik Dhafi “Pecahkan” Suasana Pergantian Malam Tahun 2022 ke 2023 di Roof Top Zuri Express Hotel

“Serapan APBD kami bertahan di 93.33 persen. Penyedia pembuatan gas metan di TPA menjadi salah satu kendala tak tercapinya 100 persen, tapi sebenarnya capaian ini sudah baik,” ucapnya dihadapan awak media, Senin (2/1).

“Kalau pekerja banyak, tapi penyedia pelaksana gas metan ini belum ditemukan,” bebernya lagi.

Penghambat 100 persen serapan APBD lainnya yakni pada pembersihan sampah di sungai yang dikelola Pusat Daur Ulang (PDU) di Sungai Gampa.

Kali ini ia tidak begitu menjelaskan begitu gamblang apa penyebabnya, namun tahun 2023 aktivitas PDU di Kota Banjarmasin menjadi prioritas pihaknya. Karena sampah di sungai tak dipungkiri berjumlah tak sedikit.
Bahkan, tahun ini DLH juga merencanakan pembangunan PDU sebanyak dua unit.

Baca Juga: Diskusi Bersama Insan Pers Dipenghujung Tahun, Diskominfo Terima Berbagai Masukan

“Tahun ini kita prioritaskan aktivitas PDU dan membangunnya lagi sebanyak dua unit,” ucapnya.

Hal yang perlu kembangkannya lagi di tahun 2023 ialah, terkait pilah sampah agar bisa mengurangi sampah di TPA.

Misalnya pengolahan sampah organik seperti pengembangan budidaya magot, jadi pupuk dan pemanfaatan lainnya. Ini jadi prioritas karena 65 persen sampah di Kota Banjarmasin adalah sampah organik sisanya plastik dan barang nonorganik lainnya.

“Dengan pemanfaatan sampah organik yang memang menjadi sampah terbanyak, setidaknya nantu sehari bisa mengurangi satu ton sampah yang harus dibuang ke TPA,” tutupnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

1 comment

Status PPKM Telah Dicabut, Banjarmasin Masih Jalankan Vaksinasi Covid-19 - Barito Post Senin, 2 Januari 2023, 20:52 - 20:52

[…] Januari 2023 Top Posts Status PPKM Telah Dicabut, Banjarmasin Masih Jalankan Vaksinasi… DLH Gagal Serap 100 Persen APBD, Ada Dua… Haswinda, Dosen Bergelar Doktor ke-12 STKIP PGRI Banjarmasin Ekonomi Global, Mesin Utama […]

Reply

Leave a Comment