Dikhawatirkan Stok Gula Rafina Kosong Awal Tahun 2024 di Kalsel

by adm
0 comment 2 minutes read
Stok Gula Rafinasi di Kalsel untuk Tahun 2023 ini Masih Cukup (foto:istimewa)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Dikhawatirkan stok gula rafina di Kalsel mengalami kekosongan, pada awal Tahun 2024. Alasannya, sudah berakhirnya izin impor gula rafinasi dari pabrik pengolahan yang biasanya rutin menyuplai pasokan gula rafinasi ke Kalsel.

Hal itu diungkapkan, Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahuddin. “Saya was-was pada awal Tahun 2024 mendatang, dan dikhawatirkan mengalami kekosongan gula rafinasi di Kalsel,” ucap H Aftahuddin.

BACA JUGA: Banjarmasin Kembali Raih Tropy Proklim Dari Menteri LHK

Ia menyebutkan, Izin impor berakhir akhir Tahun 2024 ini. “Memang sudah diurus perpanjangan izinnya dan semoga bisa selesai paling lambat Januari 2024. Kalau tidak kita bisa kekosongan stok gula rafinasi pada awal tahun 2024,” ujarnya.

Menurutnya, pasokan gula rafinasi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang kuliner.

Apalagi di momen awal Tahun 2024 biasanya kebutuhannya meningkat karena momen libur Natal dan Tahun Baru.

BACA JUGA: LG Umumkan Pemenang Kompetisi Desain Hunian Modern dan Harmoni

Biasanya setiap bulannya kebutuhan gula rafinasi untuk UMKM mencapai 5.000 Ton. Permintaannya akan meningkat tajam saat momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Kalau kosong gula rafinasinya, UMKM ini bisa beralih memakai gula kristal putih yang biasanya dipakai oleh masyarakat umum. Jika itu terjadi bisa membuat stok gula kristal putih berkurang dan membuat harganya naik dipasaran,” tambah pengusaha gula ini.

Terkait pasokan gula sekarang, Ia mengakui, untuk UMKM maupun masyarakat umum masih cukup sampai akhir tahun 2023 ini. Ada kurang lebih 1.500 Ton stok gula digudang distributor dengan harga jual Rp11.600 Perkilogram.

BACA JUGA: Peluncuran Ekosistem Keuangan Inklusif Desa Balida sebagai Desa Akselerasi Bank Kalsel

“Itu stoknya berjalan, artinya akan terus ditambah oleh pabrik pengolahan gula di daerah Jawa Timur maupun Makassar,” imbuhnya.

Editor: Afdiannoor Rahmanata

Follow Barito Post klik Google News

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment