Cegah Radikalisme dan Terorisme, Polda Kalsel Gandeng Mahasiswa dan Pemuda

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Puluhan mahasiswa dan para pemuda se Kota Banjarbaru ikuti dialog kebangsaan yang digelar Kepolisan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (6/8) belum lama tadi di Aula Gawi Seberataan, Balai Kota Pemerintah Kota Banjarbaru.

Kegiatan yang bertujuan guna
menangkal paham radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat itu, menggandeng Kementerian Agama Provinsi dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalsel.

Pertemuan ini kembali membahas kiat penanganan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme, yang dinilai mulai terdeteksi, seperti hadirnya organisasi keagamaan Khilafatul Muslimin, yang saat ini tersebar di tiga Kabupaten, yakni Tapin, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Menurut Direktur Intelkam Polda Kalsel melalui Kasubdit Kamneg Kompol Paryoto S. Sos, M.Ikom, kegiatan itu mengangkat tema ‘Pencegahan intolerans, radikalisme dan terorise  Bingkai Kebinekaan untuk mewujudkan Stabilitas Kamtibmas’.

Paryoto mengharapkan para pemuda dan mahasiswa, dapat menangkal penyebaran paham menyimpang  tersebut di lingkungan kampus.

“Harapannya kegiatan ini dapat membangkitkan semangat mahasiswa bersama pemerintah dalam mencegan penyebaran paham yang bertentangan dengan empat pilar kebangsaan,” katanya.

Ia melanjutkan, salah satu sikap yang kini berkembang yakni cara pandang terhadap
agama islam, itu menyebabkan sikap-sikap eksklusif dan perilaku-perilaku destruktif serta melahirkan adanya klaim kebenaran (truth claim) yang eksklusif, sehingga selalu ada pembenaran dari apa yang mereka lakukan, baik bersifat pragmatis, ideologis, atau keagamaan.

Kepala bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalsel Muhammad Hafizh Ridha, menegaskan agar kiranya paham seperti ini tidak menimbulkan perpecahan dan perbedaan pendapat di kalangan masyarakat.

“Sasaran strategis pelaku teror saat ini diantaranya adalah menimbulkan pertentangan dan radikalisme di tengah-tengah masyarakat” ucapnya

Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Kalsel, H Ahmad Sawiti, menyampaikan pentingnya menggaungkan moderasi beragama.

“Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri, Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini,” pungkasnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment