BPS Jaga Kualitas Data, Kalau Salah Sedikit, Dampaknya Besar

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read
Mini Workshop Wartawan BPS Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang di ruang video conference lantai 1, Rabu (27/12/2023). (Foto: tya/brt)

Banjarbaru, BARITOPOST.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) berkomitmen untuk menjaga kualitas data. Data yang berkualitas sangat penting sebagai acuan pemerintah dalam hal perencanaan dan penyusunan kebijakan.

Pentingnya data BPS dibahas dalam Mini Workshop Wartawan BPS Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diselenggarakan di ruang video conference (vicon) lantai 1 BPS Provinsi Kalsel, Rabu (27/12/2023).

” BPS merupakan lembaga statistik negara yang tanggung jawab terhadap perstatistikan negara. Berbagai indikator yang dikeluarkan BPS menjadi sangat penting bagi berbagai pihak,” ujar Fungsional Ahli Madya BPS Provinsi Kalsel, Nurul Sabah dalam sambutannya kepada peserta dari media massa dan agen BPS.

Nurul Sabah mengungkapkan, pemerintah menggunakan data BPS sebagai dasar perencanaan hingga evaluasi data.

Sektor swasta menggunakan data BPS untuk menganalisis berbagai potensi investasi dan bisnis, publik menggunakan data BPS sebagai bentuk pengawasan pada kinerja pemerintah.

Dihadirkannya wartawan sebagai peserta diharapkan dapat lebih mudah mencari referensi pemberitaan yang aktual dan faktual, sehingga kualitas jurnalistik yang dihasilkan menjadi baik dan terpercaya. “Kolaborasi mutualisme ini harus terus kita tingkatkan untuk terus mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandas Nurul Sabah.

Pada pertemuan tersebut, mengemuka beberapa hal yang menjadi perhatian peserta workshop.

Baca Juga: Karena tak Mau Lagi Berteman, Warga Kelayan Selatan Disabet Sajam Tetangga Sendiri

Misalnya dalam hal penyajian data. Seperti diketahui, setiap awal bulan di hari kerja, BPS merilis berbagai data perkembangan, diantaranya inflasi, nilai tukar petani, jumlah penumpang angkutan laut dan udara, ekspor impor dan sebagainya.

Data tersebut merupakan data yang diolah dari kondisi bulan sebelumnya atau tidak secara real time yang dapat dilihat langsung atau yang disebut data harian.

Mengapa demikian ? Pj Kehumasan BPS Provinsi Kalsel, Hakiki Sandhika Raja menjelaskan, BPS bertugas menyajikan data yang telah diolah.

“Kami melakukan manajemen kualitas. Setiap proses yang dilakukan, setiap tahap ada penjaminan kualitasnya, setiap tahap dicek kualitasnya dengan ketat. Kalau sudah oke, lanjut ke tahap berikutnya. Jadi kenapa bekerja di statistik itu rumit?  karena data yang dikeluarkan dampaknya akan sangat besar.

Misalnya, dalam hal angka kemiskinan. Kalau BPS salah data 2 persen saja, tukasnya, lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan anggaran menggunakan data yang salah itu, artinya terjadi pemborosan. Pemerintah rugi, masyarakat juga rugi.

Dia mencontohkan lagi, misalnya dalam hal  jumlah pengunjung Bandara Syamsudin Noor.

Sebenarnya, imbuh dia, BPS bisa mendata secara harian, tetapi hal itu bukan wewenang dan tugas BPS dan datanya pun menjadi tidak maksimal, karena tidak dapat melihat trend perkembangannya.

“Kalau ingin melihat dari sisi trend, maka datanya dikumpulkan dalam waktu 30 hari. Maka diketahui, penumpang paling banyak di hari apa? Paling sedikit di hari apa?,sehingga pengambil kebijakan dapat membuat perencanaan, termasuk penentuan sumber daya manusia yang bertugas di bandara,” urai Raja, sapaan khasnya.

Pada kegiatan tersebut, juga disampaikan bahwa publikasi BPS dapat diakses di laman resmi https://kalsel.bps.go.id/, juga melalui akun media sosial, diantaranya Facebook, Twitter dan Instagram dengan akun terverifikasi.

Penulis: Cynthia

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment