Awal Tahun, Belanja Negara di Kalsel Melonjak 47,84 %

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Publikasi ALCo Regional Kalimantan Selatan di Kanwil DJPb Kalsel.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pengaruh pemilihan umum (pemilu) yang baru saja dilaksanakan berdampak positif bagi perekonomian. Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Syafriadi, menyampaikan bahwa belanja negara melonjak 47,84 % akibat dampak geopolitik tersebut.

Dalam publikasi ALCo Regional Kalimantan Selatan, Rabu (28/2/2024) Syafriadi menyebut Belanja KPU dan Bawaslu meningkat drastis

Kinerja APBN di awal tahun 2024, khususnya di sisi pendapatan telah terealisasi sebesar Rp1,11
Triliun. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, pertumbuhannya negatif 53,75%,
khususnya di penerimaan Pajak.

Baca Juga: Polda Kalsel Musnahkan 17 Kilogram Sabu Pengungkapan Jaringan Internasional

Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan angka pertumbuhan yang positif yaitu 32,71% dengan realisasi sebesar Rp157,93 miliar.

“Realisasi total belanja negara sebesar Rp4,52 Triliun atau 11,95% dari pagu. Capaian ini meningkat 47,84% dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Ia melanjutkan, dari sisi pendapatan negara, realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri mencapai 4,39%.
Kontribusi terbesar berasal dari penerimaan perpajakan terutama PPh yang meberikan kontribusi sebesar Rp726,18 miliar dan PPN yang memberikan kontribusi Rp158,79 miliar.

Tiga sektor yang memberikan kontribusi penerimaan perpajakan terbesar berasal dari sektor pertambangan dan penggalian dengan
kontribusi sebesar 48,1%, kemudian sektor pengangkutan dan pergudangan sebesar 23,2%, dan sektor industri pengolahan sebesar 9,75%.

Secara komulatif, seluruh sektor utama mengalami kontraksi pada Bulan Januari 2024 kecuali sektor Industri Pengolahan, sektor Aktivitas Keuangan dan Asuransi, dan sektor Konstruksi.

Total penerimaan negara yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian
Selatan sampai dengan 31 Januari 2024 sebesar Rp661,90 miliar.

Penerimaan kepabeanan dan cukai
sebesar Rp15,24 miliar dan penerimaan lainnya Rp646,67 miliar.

“Tantangan yang dihadapi terkait
penerimaan dari Perdagangan Internasional adalah turunnya harga ekspor komoditas CPO dan
turunannya,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkot dan Forkopimda Pastikan Kenyamanan Beribadah di Bulan Ramadan Nanti

Ia melanjutkan lagi, bahwa peran fiskal di awal 2024 berupaya keras untuk terus menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi dan pembangunan khususnya di Kalimantan Selatan. Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalimantan Selatan tersebut antara lain:

1. Kalsel mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif sebesar 4,69%, meski masih di bawah rata-rata
nasional yang mencapai 5,04%.
2. Laju inflasi masih terkendali di angka 2,79% yoy, sedikit di atas rata-rata nasional sebesar 2,57% yoy.
3. Surplus perdagangan terus berlanjut di Bulan Januari 2024 sebesar US$ 1.081,69 juta, tetapi perlu
diwaspadai adanya tren penurunan pada awal tahun, imbas dari dinamika harga komoditas andalan.
4. Kelompok barang dengan ekspor tertinggi masih didominasi oleh bahan bakar mineral/batubara dengan
porsi 92,76%.
5. Perekonomian di Kalsel berkontribusi sebesar 1,31% terhadap pereknomian di Indonesia.

Penulis : Hamdani

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment