AS Laksana : Banyak Membaca Kunci Kesuksesan Penulis

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan terus melakukan terobosan untuk memberikan peningkatan wawasan bagi masyarakat di daerah, mulai pelajar tingkar dasar hingga kalangan mahasiswa.

Upaya dilakukan antara lain mengundang para tokoh inspiratif atau berkompeten di bidangnya untuk berbagai pengalaman dan pengetahuan melalui forum diskusi dan sebagainya, mulai pendongeng, penulis, dan sebagainya.

Wartawan dan esais, AS Laksana juga diundang Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Kalimantan Selatan, Sabtu (16/11) untuk berbagi pengalaman dalam hal kepenulisan dengan para mahasiswa.

Sementara itu, AS Laksana mengatakan, seorang penulis yang baik menurutnya, adalah yang terus belajar dan banyak membaca. Karena dengan banyak membaca, akan banyak pengalaman orang lain yang bias diserap untuk bahan penulisan, tidak sebatas pengalaman pribadi.

“Kalau pengalaman pribadi saja (terbatas,red), akhirnya yang ditulis bagian tidak menarik,” ujarnya saat rehat diskusi.

Diceritakan Sulak (sapaan AS Laksana), ia sempat mengalami penolakan selama bertahun-tahun sebelum tulisannya diterima media massa. Ia memulai perjalanan menulis sejak kelas 5 SD, karyanya baru dilirik setelah menginjak bangku SMA.

“Kelas 2 SMA itu masuk cerpen Kompas. Orang-orang mengira penulis berbakat, padahal saya memulainya sejak 5 SD,” ceritanya.

Karenanya, Ia menyangkan tidak sedikit tulisan atau buku untuk naka-anak yang penyajiannya baik secara bahasa maupun penyampaian pesan, tidak sesuai dengan usai anak-anak. Dengan kata lain, materi tulisan tidak sesuai dengan usia anak.

“Banyak penulis yang baik, tapi tidak menulis buku atau cerita anak,” ujarnya lagi.

Sementara dalam diskusi, ia menyinggung pentingnya menguatkan sebuah cerita (story) dalam proses membuat sebuah tulisan. Singkatnya, karya yang baik mampu mengaduk perasaan pembaca.

“Marah itu abstrak, kecewa itu abstrak, jatuh cinta itu juga abstrak. Kita harus membuat kata itu menjadi konkrit agar pembaca mudah memahaminya,” kata dia

Di akhir sesi pertemuan, Sulak memberikan praktik penulisan kepada peserta. Mereka diminta membuat daftar pertanyaan yang akan dikembangkan menjadi sebuah cerita utuh.

Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan, Dispersip Kalsel, Wildan Akhyar mengatakan, tujuan mengundang penulis nasional seperti AS Laksana merupakan cara pihaknya mendorong budaya literasi di daerah.

“Karena persoalan literasi bukan hanya soal membaca tapi juga menulis,” katanay di sela-sela diskusi.

Dikatakan, pihaknya akan mengundang lebih banyak lagi penulis lain untuk berbicara mengenai dunia literasi.

“Paling dekat Desember nanti ada Duta Baca Nasional, Najwa Shihab, yang akan didatangkan ke Kalsel,” kata Wildan.

Penulis: Salman

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment