Tunggakan BPJS di RSUD Ulin Rp112,5 M

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Direktur  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Suciati mengaku pihaknya terpaksa melakukan penghematan pengeluaran lantaran kondisi keuangan yang kritis sebagai dampak keterlambatan pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

Menurutnya, total tunggakan iuran BPJS Kesehatan, mulai Juli hingga September 2019, mencapai Rp112,5 miliar. Yakni, terdiri dari tagihan Juli – Agustus  Rp59,5 miliar, yang dijanjikan pembayarannya tahun ini. Kemudian, tagihan September senilai Rp28 miliar dan Oktober sebesar Rp24 miliar, yang akan dilunasi tahun depan.

Pihaknya sangat berharap minimal tunggakan Juli Agustus  dibayar secepatnya untuk kelangsungan operasional di rumah sakit.

“Saat ini pengeluaran RSUD Ulin hanya untuk yang penting-penting sekali, seperti listrik, PDAM, makan pasien  dan obat obatan,” ujar Suciati kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Padahal, imbuh dia, keperluan operasional rumah sakit ini tidak sedikit, seperti perbaikan sarana dan prasarana kesehatan yang membutuhkan banyak biaya. ‘’Bahkan karena keterlambatan pelunasan itu, tagihan obat-obatan tidak mampu dibayar sepenuhnya,’’ bebernya.

Pihak RUD Ulin sudah melayangkan tagihan ke pihak BPJS Kesehatan. Rencana tunggakan akan dibayar segera sebelum akhir tahun. “Jangan sampai awal tahun belum cair, kita rumah sakit bisa bahaya. Nanti bagaimana menjalankan pelayanan,” ujarnya.

Suciati juga menegaskan, pihaknya tak mau memutuskan opsi mengambil pinjaman bank, seperti yang ditawarkan untuk menutupi kebutuhan rumah sakit. Langkah itu, menurut dia, tidak tepat bagi pihak rumah sakit.

“Kita yang melayani, kok kita yang minjam. Kasihan RSUD melayani dengan dana hutangan,” ujarnya.

Kendati dihadapkan dengan permasalahan tunggakan BPJS yang terus berualang-ulang, Suciati tetap optimistis, pihaknya mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat atau pasien.

Antara lain, RSUD Ulin segera memulai proyek pembangunan gedung Pelayanan Jantung Terpadu, dua tahun ke depan yaitu 2020 – 2021.

“Nanti gedungnya jantung terpadu itu delapan lantai. Ya kami tetap berusaha melengkapi sarana dan prasarana kesehatan di RS ini. Termasuk bagi pasien sekarang sudah bisa operasi tumor paru dan operasi kanker tulang. Tenaga kesehatannya ada,” terangnya.

Penulis: Salman

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment