Adu Jotos Kades dengan Buruh Proyek Pemeliharaan Jalan BAS di Hulu Sungai Tengah Libatkan Masyarakat

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
PERDAMAIAN kedua belah pihak, yaitu Kepala Desa Mahela dan salah satu buruh proyek di Kecamatan. BAS, Kab, HST

Barabai, BARITOPOST.CO.ID – Terjadi keributan di proyek pemeliharaan jalan Kecamatan Batang Alai Selatan(BAS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) akhir pekan tadi.

Keributan berujung adu jotos antara masyarakat dengan pekerja proyek tersebut menuai sorotan.
Adu jotos berawal terjadi antara Kepala Desa (Kades) Mahela dengan salah satu buruh proyek jalan milik Kabupaten HST.

Proyek yang dimaksud yaitu, pemeliharaan berkala ruas jalan Birayang – Desa Mahela di Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), pengerjaan peleberan jalan.

Baca Juga: BRI Tidak Mengganti Uang Yang Hilang, Akibat Kelalaian Nasabah

“Kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai, kedua belah pihak juga sudah membuat surat kesapakatan perdamaian,” kata Kapolsek BAS, Ipda Bahruddin S, Senin (11/9/2023).

Informasi didapat langsung oleh baritopost.co.id, kejadian bermula ketika proyek itu berlangsung disana telah dipasang plang dengan bertuliskan “Maaf Jalan Ditutup Sementara Untuk Roda 4”

Baca Juga: Dua terdakwa Pembebasan Bendungan Piani Minta Bebas, Ini Alasannya!

Saat itu Kepala Desa Mahela masuk jalan menggunakan Roda 4. Tak ayal seketika terjadilah percekcokan yang berujung perkelahian antara Kepala Desa Mahela dan operator alat berat stoom, Sabtu (9/9/203).

Tidak terima mendapat pukulan, Kepala Desa kembali membawa para kerabat, perkelahian seketika terjadi lagi hingga mengakibatkan kedua belah pihak mengalami luka-luka ringan.

Baca Juga: Dua terdakwa Pembebasan Bendungan Piani Minta Bebas, Ini Alasannya!

“Kedua belah pihak juga mengakui sama sama salah dan mereka sepakat bedamai,” jelas Kapolsek Bahruddin.
Terlepas dari itu, Kapolsek mengatakan, mestinya saling ‘dingin saja, jangan dengan emosi’, demikian pula dengan penutupan jalan untuk roda 4 itu perlu sosialisasikan dengan warga setempat jauh hari sebelum pengerjaan proyek itu dimulai.

Baca Juga: Dua terdakwa Pembebasan Bendungan Piani Minta Bebas, Ini Alasannya!

“Sehingga kedepanya tidak terjadi lagi konflik-konflik dimasyarakat tidak terjadi lagi,” kata Kapolsek BAS.

“Kedepannya juga penyelenggara proyek itu dapat mensosialisasikan pekerjaan sehingga dapat meminimalisir konflik-konflik sosial,” tutup Kapolsek BAS

Penulis: Yufanata Tuapatinaya
Editor: Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment