Banjarmasin, BARITO – Rencana pembangunan Rumah Sakit Jantung Terpadu di areal RSUD Ulin Banjarmasin, oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, mendapat dukungan dari anggota DPRD Kalsel yang duduk di Komisi IV membidangi Kesehatan.
Dukungan itu disampaikan Troy Satria kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (15/1). “Kita setuju dibangunnya Rumah Sakit Jantung Terpadu,” ujarnya.
Troy beralasan, keberadaan RS Jantung Terpadu ini penting bagi masyarakat, khususnya penderita penyakit jantung yang berdomisili di Kalsel.
“Sebagaimana diketahui, penyakit jantung ini penyakit berbahaya nomor satu di dunia,” ujar politisi Golkar ini.
Troy pun menegaskan, bila nanti RS Jantung ini terealisasi di Banjarmasin, maka keberadaannya jelas sangat membantu masyarakat. Selama ini penderita penyakit jantung harus berobat ke Jakarta atau Pulau Jawa.
“Jelas sangat membantu. Tapi, dari segi harga atau biaya patut diperhatikan, termasuk pelayanan dan tenaga dokter dan tenaga medisnya harus kompeten,” ujarnya.
Pentingnya tarif yang terjangkau, menurut Troy, karena masyarakat akan membandingkan nantinya apakah lebih murah berobat di RS Jantung Terpadu ini atau di Jakarta atau Pulau Jawa.
Hal lainnya, tukas Troy, pelayanan bagi para pasien BPJS Kesehatan harus terakomodir di RS Jantung Terpadu.
Troy menuturkan punya pengalaman, saat ada sanak keluarganya yang menderita panyakit jantung, sangat terbantu adanya BPJS Kesehatan. ‘’Sehingga kita harapkan para pasien BPJS turut diutamakan dalam mendapatkan layanan saat berobat,’’ ujarnya.
Disinggung pengawasan terhadap rumah sakit tersebut, Troy menegaskan, itu memang tugas dan fungsi Komisi IV, baik pengawasan terhadap fisik bangunannya, alat-alat medisnya bahkan kinerja paramedisnya.
“Itu tugas kita melakukan pengawasan. Apalagi kalau ada keluhan masyarakat, tentu kita tindak anjuti,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira menyatakan RS Jantung Terpadu ini akan dibangun di area RSUD Ulin Banjarmasin. Lokasi pembangunannya itu dinilai tepat berada di tengah kota, sehingga mempermudah akses masyarakat ke rumah sakit, yang direncanakan mulai dibangun di awal tahun 2020 ini secara bertahap dengan total anggaran Rp200 miliar.
Penulis: Sopian