KH Ma ruf Amin Ingin Berkah Ulama di Kalsel

by admin
0 comment 2 minutes read

KH Ma’ruf Amin saat berziarah ke makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di Kelampayan Kabupaten Banjar, Jumat (25/1). (foto iman satria/brt)

Martapura, BARITO – Mantan Rois Am PBNU, KH Ma’ruf Amin (KMA) jum’at pagi (25/1) sekitar pukul 09.15 wita, bertolak dari Hotel Rattan Inn Banjarmasin bersama rombongan ke Desa Kelampayan Tengah Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar, untuk ziarah di makam Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datuk Kelampayan.

KH Ma’ruf Amin sendiri merupakan keturunan Syekh Nawawi Al Batani, yang merupakan murid dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, dimana keduanya menimba ilmu di Makkah, hingga Syekh Nawawi menjadi imam besar di Makkah.
“Kita ingin mengambil berkah dari para ulama karena mereka adalah perintis-perintis dari para ulama di Nusantara,” ucapnya usai melakukan prosesi tahlil.

Dia mengungkapkan, teladan yang dapat diambil dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah sebagai pengemuka agama dan penasehat kerajaan.
“Beliau adalah orang yang banyak memberi nasihat ke kerajaan, beliau sengaja disekolahkan di Makkah hingga lulus dan jadi penasihat kerajaan,” ujar Ma’ruf Amin.

Ketua MUI Banjar HM Fadlan Asy’ari mengatakan, kedatangan KH Ma’ruf Amin ke Kalampayan adalah untuk berziarah ke makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
“Agenda kedatangan ini adalah untuk ziarah kemakam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, dimana ini merupakan sunah Nabi kita Muhammad SAW, karena beliau menganjurkan kita untuk ziarah kubur,” ucap HM Fadlan.

Achmad Badrun, warga Kalampayan, menyambut positif kedatangan KH Ma’ruf Amin, yang mana menurutnya kedatangan beliau untuk berziarah ke makam Datu kelampaian yang merupakan pengemuka agama di tanah Kalsel.
“Kedatangan KH Ma’ruf Amin sungguh bagus, niatnya untuk berziarah ke makan Datu Kalampayan, mudahan pemimpin kita nanti bisa mengemukakan agama juga di Indonesia,” kata

Datuk Kelampayan merupakan tokoh agama Islam yang sangat berpengaruh di era 1710-1812 M, dan salah satu karangannya yang sangat dikenal adalah kitab Sabilal Muhtadin dan menjadi rujukan ilmu fikih bermazhab Imam Syafii.
Ulama ini hidup satu masa dengan Syekh Nawawi Al-Bantani, yang memiliki garis keturunan dengan KMA, tepatnya cicit Syekh Nawawi.

Kedatangan Mantan Ketua MUI menggunakan mobil Alphard hitam itu langsung disambut Ketua MUI Kabupaten Banjar KH Fadlan Asy’ari Al Banjari dan Ketua Yayasan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Guru Muhammad bin KH Husin Ali Al Banjari.

Usai penyambutan pada pukul 10.15 wita itu, KMA langsung menuju makam didampingi beberapa tokoh, antara lain mantan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, Mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming dan Ketua Yayasan Sembilan Enam, Syafrudin H Maming.

Setelah ziarah, KMA meneruskan ziarah ke malam pendiri NU di Martapura, kemudian salat jumat di masjid Al-Karomah Martapura, dilanjutkan lagi ziarah ke makam ulama kharismatik K. Zaini bin Abdul Gani (Guru Sekumpul).slm

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment