Kenali Demam Anak Anda

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Oleh : dr Ruth Angelina Siregar *)

Demam pada anak merupakan penyebab sebagian dari pasien yang berobat ke dokter. Demam dapat merupakan tanda permulaan adanya infeksi, namun demam juga bisa disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dan penyebab lainnya (seperti kelelahan, dehidrasi, dll).

Saat dahi/badan anak terasa hangat, sebaiknya orangtua melakukan pengukuran suhu dengan thermometer untuk memastikan bahwa anak memang terkena demam. Dalam protokol Kaiser Permanente Appointment and Advice Call Center definisi demam untuk semua umur, seseorang dikatakan demam apabila memiliki temperatur rektal/anus di atas 380 C, aksilar/ketiak di atas 37,50 C dan di atas 38,2o C dengan pengukuran membran timpani/telinga, sedangkan demam tinggi bila suhu tubuh di atas 39,50 C dan hiperpireksia bila suhu > 41,10 C.

Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan. Pada kondisi tertentu, demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh antara lain meningkatnya daya perlindungan tubuh dan menurunnya kemampuan hidup kuman, tetapi demam dapat juga merugikan karena anak menjadi gelisah, nafsu makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur dan dapat menimbulkan kejang demam. Ternyata hampir 80% orangtua mempunyai ketakutan berlebih akan demam. Banyak orang tua mengira bahwa bila tidak diobati, demam anaknya akan semakin tinggi. Kepercayaan tersebut tidak terbukti berdasarkan fakta. Karena konsep yang salah ini banyak orang tua mengobati demam ringan yang sebetulnya tidak perlu diobati. Peningkatan suhu tubuh tiba-tiba pada anak yang sebelumnya sehat pada umumnya tidak memerlukan pengobatan. Bila suhu naik > 390 C, anak cenderung rewel/tidak enak badan dan anak akan merasa lebih baik apabila diberikan obat-obatan penurun panas.

Pada dasarnya menurunkan demam pada anak dapat dilakukan secara fisik, obat-obatan maupun kombinasi keduanya.

  1. Secara Fisik

Orang tua dapat memantau kondisi tubuh anak. Jika ia masih mau makan, minum, dan tetap lincah bermain seperti biasanya, kemungkinan ia belum membutuhkan obat penurun panas. Orang tua dapat menangani demamnya dengan cara sederhana seperti berikut:

  • Tempatkan anak pada ruangan dengan aliran udara yang baik misalnya bila suhu ruangan panas dengan menggunakan kipas yang diarahkan ke dinding, jangan langsung mengarah ke tubuh anak. Alirkanregulasi aliran udara penting di daerah tropik. Buka pakaian/selimut yang tebal agar terjadi radiasi dan evaporasi.
  • Kompres anak dengan menggunakan air hangat pada bagian leher, ketiak dan selangkangan (daerah pembuluh darah besar). Bila anak tidak suka dikompres, seluruh tubuh anak bisa diseka/washlap dengan air hangat. Sebaiknya anak tetap dimandikan dengan air hangat untuk menjaga kebersihan tubuh. Pengompresan dengan alkohol harus dihindari karena alkohol akan diserap oleh kulit dan dihirup pernafasan sehingga dapat menyebabkan koma/penurunan kesadaran.
  • Ajak anak untuk beristirahat/tirah baring, sebab aktivitas yang berlebihan bisa meningkatkan demam.
  • Kenakan pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat.
  • Berikan cairan rutin tiap jam seperti air putih, jus buah murni, kuah sop/sayur atau susu agar terhindar dari dehidrasi.
  • Hindari memberi makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak (contoh: goreng, santan, dll).
  • Jika suhu tubuhnya melebihi 38o Celsius, orang tua bisa berikan obat penurun panas.

 

  1. Obat-obatan

Tujuan utama pemberian obat penurun panas adalah membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan  orangtua, bukan menurunkan suhu tubuh. Pemberian obat penurun panas dapat diberikan untuk anak demam dengan suhu 38oC (pengukuran dari lipat ketiak). Dengan menurunkan suhu tubuh maka aktivitas dan kesiagaan anak membaik, dan suasana hati (mood) serta nafsu makan juga semakin membaik. Pemberian obat antipiretik/penurun panas merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis, kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam. Salah satu obat demam yang paling aman dapat diberikan pada anak adalah paracetamol/asetaminofen dapat diberikan 3-4 kali per hari. Sebaiknya orangtua mempertimbangkan untuk menghubungi/mengunjungi dokter bila:

–              Demam pada anak usia di bawah 3 bulan

–              Demam pada anak yang mempunyai penyakit kronis dan defisiensi imun

–              Anak gelisah, lemah, atau sangat rewel

–              Demam lebih dari 3 hari

*) penulis adalah seorang dokter di Kalimantan Selatan

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment