Warga Desa Buni’in Jaya Siap Kembangkan Tanaman Kopi Bantuan Pena Hijau

by baritopost.co.id
1 comment 3 minutes read
Ketua Pena Hijau Indonesia Denny S Ainan saat menyerahkan ratusan bibit tanaman Kopi kepada Fani selaku Ketua BUMDes didampingi Kepala Desa Buni'in Jaya, Saberan dihadiri perwakilan Camat Piani dan warga, Jumat (11/8/2023).(foto : sum/brt)

Piani, BARITOPOST.CO.ID Warga Desa Buni’in Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) melirik tanaman kopi untuk mengganti karet yang kini mulai tidak produktif.

Usai menerima bibit kopi dari Pena Hijau itu, mereka pun antusias bertanya bagaimana proses penanaman hingga panen dan pemasarannya.

Kepala Desa Buni’in Jaya, Saberan mengatakan lahan perkebunan di desa itu 80 persen ditanam karet, sebagian kini sudah tak produktif lagi. Guna melanjutkan perkebunan di situ mereka sempat menganggarkan dana desa untuk membuka lahan tanaman kopi, namun dibatalkan karena sudah ditentukan pemerintah penggunaan dana tersebut.

Baca Juga: AJB Berhasil Juara, Kalahkan PAM FC di Final Kemboja Cup 2023

“Minat warga ke kopi cukup besar, karena karet sudah tak produktif. Buktinya kami sudah mulai menyiapkan buka lahan,” ujarnya di Desa Buni’in Jaya, Kabupaten Tapin, Jumat (11/8/2023) sore.

Ada 140 Kepala Keluarga (KK) di Desa Buni’in Jaya, kata Saberan, masing-masing mempunyai sekitar dua hektar kebun karet. “Pohon karet di sini sudah tua atau berumur 30 tahun dan harganya juga murah, sejak awal tahun lalu bertahan sebesar Rp7,5 ribu,” sebut Saberan.

Desa yang ada di wilayah perbukitan itu cukup tertinggal dibanding desa lain dan rencananya mau dijadikan sentra kopi di Kabupaten Tapin. Warga pun mulai membuka lahan dengan bergotong royong dengan adanya bantuan bibit kopi dari Pena Hijau.

Sebagai percobaan, kata Saberan, saat ini sudah disiapkan lahan satu hektare lebih di lahan desa. Sebagian petani, lanjutnya, juga sudah ada yang menyiapkan lahan.  Sentralisasi kopi ini, rencananya akan diakomodir oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Buni’in Jaya.

Fani selaku Bendahara BUMDes Karya Batu Pati Desa Buni’in Jaya mengatakan keterangan petani untuk berkebun kopi itu berawal dari belajar di Desa Aranio, Riam Kanan, Kabupaten Banjar. “Konsepnya nanti BUMDes yang beli. Ya, dari desa untuk desa,” terangnya.

Mendorong rencana itu, Pena Hijau Indonesia menyalurkan 170 bibit kopi jenis Leberika dari Biji Kopi kepada petani di Desa Buni’in Jaya. Selain itu ada juga tanaman produktif lainnya jenis buah-buahan sebanyak 300 bibit pohon dari KPH Hulu Sungai Dinas dan Kehutanan Kalsel.

“Kopi ini adalah komoditas yang bagus untuk petani untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat desa yang salah satunya dengan kopi,” terang Ketua Pena Hijau Indonesia, Denny S Ainan.

Baca Juga: Farrel Juara Catur Cepat SD Walikota Cup Banjarmasin, Harjad Banjarmasin dan HUT RI 2023

Kopi Kalsel ini diminati pasar nasional maupun internasional, maka, lanjut Denny, wacana desa dan melihat potensi pasar itu harus didorong oleh semua pihak.

“Dengan peluang pasar yang besar itu harus didorong semua pihak, terutama pemerintah. Sektor swasta juga, karena Desa Buni’in Jaya ini ada di sekitar tambang,” ujarnya.

Kepada pemerintah setempat, desa dan kabupaten di Tapin serta PT Harapan Warga Mandiri, Denny mengungkapkan, terima kasih karena telah membantu program tahunan Pena Hijau Indonesia.

Aksi kemarin di Kabupaten Tapin, lanjut Denny, adalah rangkaian program “Ekspedisi Meratus 2023”. Selanjutnya akan menyasar wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan kegiatan yang sama pada hari ini.

Penulis : Arsuma

Editor : Sophan Sopiandi

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

1 comment

Administrasi Bisnis Senin, 21 Agustus 2023, 12:52 - 12:52

Guna melanjutkan perkebunan di situ mereka sempat menganggarkan dana desa untuk membuka lahan tanaman kopi

Reply

Leave a Comment