Tanggap Darurat Diperpanjang Sepekan

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir hingga 7 hari ke depan atau selama 1 pekan lagi.

Hal itu diungkapkan Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Mujiyat dalam keterangan pers secara virtual melalui Aplikasi Zoom Meeting, Selasa (26/1/2021).

“Status tanggap darurat bencana banjir  berdasarkan SK gubernur  dari tanggal 14 Januari akan berakhir besok, tanggal 27 Januari. Mengingat situasi dan kondisi saat ini, kami sudah berdiskusi dengan pak danrem Bapak Firmansyah, bahwasanya kita akan memperpanjang status tanggap darurat,” bebernya.

Pertimbangan menambah masa berlaku tanggap darurat juga melihat bahwa pihak kabupaten yakni Hulu Sungai Tengah dan Tanah Laut sudah menyatakan untuk memperpanjang status tanggap darurat.

“Maka kita akan segera memperbaharui SK perpanjangan tanggap darurat tersebut sampai tuju 7 hari kedepan. Sambil  melihat situasi kondisi, apabila sampai tujug hari nanti ternyata kondisi sudah normal dan sudah beraktivitas ke rumah masing-masing   berarti status akan berakhir,” terangnya.

Sebaliknya, apalabila sampai 7 hari ke depan nanti, ternyata situasi dan kondisi masih seperti saat ini, maka artinya status tanggap darurat bencana diperpanjang lagi.

Mujiyat menuturkan, berdasarkan laporan proses evakuasi warga sudah tidak ada lagi yang dievakuasi.

Yang dilakukan sekarang adalah memberikan pelayanan untuk kelangsungan hidup warga terdampak dan korban banjir.

Dia mencontohkan, Selasa (26/1/2021) pagi tadi pihaknya mendirikan tenda di Kecamatan Sungai Tabuk. Di kecamatan tersebut, air masih tinggi sampai ke muara Desa Tajau Landung masih dalam kondisi terendam.

“Kita telah merekayasa yakni akan bikin panggung untuk mengurai jembatan yang tertutup, sehingga nanti sepeda  motor ditaruh di panggung agar jembatannya bisa untuk jalur lalu lintas,” ujarnya.

Dalam hal update data banjir di Kalsel, data BPBD Kalsel mencatat, per Selasa (26/1/2021), jumlah pengungsi meningkat menjadi 125.626 orang. Jumlah pengungsi yang kembali ke rumahnya 58.308 orang dan yang masih mengungsi sebanyak 67.348 orang.

Sedangkan jumah terendam turun menjadi 87.806 unit, 671 unit rumah ibadah terdampak, dan sekolah terdampak 795 unit.

Jumlah korban jiwa 171.036 kepala keluarga (KK) atau total 584.817 jiwa. Korban meninggal saat ini terdata ada 24 orang dan  3 orang hilang.

Lebih jauh Mujiyat memaparkan, kenaikan jumlah pengungsi karena ada tambahan pengungsi dari Kabupaten Barito Kuala.
Menyikapi kondisi kelangkaan BBM, pemprov berkoordinasi dengan Pertamina.

Menurutnya, Pertamina akan segera menyuplai 1.000 liter solar ke Hulu Sungai Tengah , ditambah 1.000 liter yang dibagi dengan pertalite dan minyak tanah.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment