Satgas Pencegahan Money Politic Ancam Bunuh Terduga Pelaku Politik Uang

by baritopost.co.id
0 comment 4 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Sebuah mobi dengan Stiller bertuliskan d Satgas Pencegahan Money Politik Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel yang diduga ltergabung dalam tim pemenangan Denny Indrayana tak menemukan uang di mobil milik Khairil (39) yang mereka duga pelaku politik uang. Beberapa anggota Satgas sempat mengancam akan membunuh Khairil jika tak mau keluar dari dalam mobil

Saat dilakukan penggeledahan terhadap mobil Khairil Satgas Pencegahan Money Politik Kalsel dan polisi,ternyata tak ditemukan uang S byebagai bukti Penggeledahan dilakukan di halaman parkir tengah Markas Polda Kalsel, pada Sabtu dini hamri (5/6/2021).

Sebanyak enam mobil yang diduga tim pemenangan Denny Indrayana berdatangan ke Markas Polda Kalsel dipimpin Jurkani, Koordinator Tim Hukum paslon 02 Denny-Defri. Jurkani yang desertir polisi itu datang mengenakan jaket beratribut polisi dan ikut menginterogasi Khairil serta ikut proses menggeledah mobil untuk mencari uang barang bukti.

“Mobil saya digeledah bersama-sama oleh anggota Satgas NU dan didampingi polisi. Mereka tak menemukan uang seperti yang ditudingkan ke saya, karena saya memang tidak tahu uang apa yang mereka maksud,” kata Khairil kepada di Poltabes Banjarmasin, Sabtu (5/6/2021).

Kini Khairil balik melaporkan anggota Satgas Pencegahan Politik NU yang menggunakan tiga mobil yang diduga menggeroyok dan menghentikan mobilnya di jalanan, termasuk ancaman pembunuhan jika tak mengikuti instruksi merekal

Persitiwa ancaman pembunuhan terhadap Khairil bermula pada Jumat malam (4/6/2021). Khairil saat itu sedang berada di RSUD Ansari Saleh untuk membezuk pamannya di ruang ICU karena sakit jantung. Sekitar pukul 23.30 WITA, Khairil meninggalkan rumah sakit untuk membelikan makan saudara-saudaranya yang berjaga di rumah sakit.Sekarang paman saya meninggal dan mau dibawa ke Barabai” ujar Khairil

Pencegatan terhadap Khairil yang mengemudikan Mobil Xenia DA 1947 BK, bermula di perempatan Jalan S Parman dan Jalan Tarakan. Saat mobilnya melaju ke Jalan RE Martadinata, mobilnya dihentikan tiga unit mobil, satu emoting jlan, sau di samping dan satu di belakang. Salah satunya mobil Suzuki Ertiga nomor plat B 1316 FKE berstiker ‘Satgas Pencegahan Money Politik NU’.

“Setelah lampu hijau, saya jalan lurus. Setelah sekitar 100 meter dari lampu hijau, ada mobil Sigra merah menutup jalan saya. Terus saya bilang, ada apa ini, tapi mobil saya digedor,” tutur Khairil.

Seorang anggota Satgas Pencegahan Money Politik NU turun dan menggedor pintu sopir dan menuding Khairil melakukan praktik serangan fajar atau membagikan politik uang.

Saat pintu mobilnya digedor, Khairil ketakutan karena pelaku anggota Tim Satgas Money Politik NU itu mengancam akan membunuh kalau pintu mobil tidak dibuka.

“Satu orang turun menggedor pintu, bilangnya kalau tidak keluar saya dibunuh,” ungkapnya.

Khairil tetap enggan membuka pintu mobil. Anggota Satgas lainnya datang dan menggedor pintu mobil sebelah kiri

“Ada ancaman pak. Bilangnya keluar-keluar, kalau tidak keluar saya bunuh. Dituduhnya saya mau bagi uang. Saya bilang periksa mobil saya, kalau memang ada uang ambil saja uangnya,” papar Khairil.

Saat melihat ada celah, Khairil menginjak gas menuju Markas Polda Kalsel.

“Saya ingat dekat Polda, langsung saya ke arah Polda,” tambahnya.

Begitu hendak masuk Polda, karena ada mobil polisi yang hendak berpatroli. Khairil pun segera berteriak, “Ada rampok..!! Rampok..!!”

Mobil Polisi pun mengejar tiga mobil yang diduga meneror Khairil dan mena gkap dua mobil termasuk ertiga berstiker Satgas Money Politik NU di Satgas Pencegahan Money Politik Nahdlatul Ulama (NU)kawasan warung Pasar Lama Jalan Jenderal Sudirman.

Isrof Parhani

Kedua mobil Satgas Money Politik NU pun dikawal ke Mapolda Kalsel. Setelah itu berdatanganlah enam mobil Tim Denny Indrayana yang dipimpin Jurkani. Dilakukanlah penggeledahan mobil Khairil dan ternyata tak ditemukan uang.

Khairil kini melaporkan anggota Satgas Money Politik Uang NU yang juga ditangkap polisi dan mobil dimankan di Poltabes Banjarmasin. Salah satu petugas di Poltabes menyebut Khairil melaporkan pelanggaran pidana pasal 335 KUHP yakni Pebuatan Tidak Menyenangkan yang dilakukan Satgas Money Politik NU Terpisah salah satu anggota tim hukum nya
.Denny Indrayana , Isrof ketika hubungi

membantah jika Satgas Pencegahan Money Politik Nahdlatul Ulama (NU)
melakukan ancaman pembunuhan saat penggeledahan’Tidak ada anxaman pembunuhan dan Satgas Pencegahan Money Politik Nahdlatul Ulama (NU) itu netral karena mencegah politik uang dalam Pemilihan Ulang Suara( PSU) Kalsel ini ‘” jelas Isrof kepada Barito Post . Isrof membeberkan kronologi nya. . Menurut Isrof saat itu tim satgas menerima informasi akan adanya pembagian uang di daerah Kelayan Barat ,” Tim pun segera kesana namun terlambat diduga sudah dilakukanr” beber Isrof .Kemudian tim mengejar .mobil yang diduga membawa uang yang menuju RS Ansarii Saleh *Nah saat penggeledahan tim memanggil dirinya beserta beserta tim lainnya”$ebaliknya saat penggeledahan justeru ditemukan parang di mobil Khairil Sementara tim satgas tak ditemukan apa apa bagaimana bisa mengancam membunuh” pungkas Isrof,

Editor Mercurius

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment