RSHB Habiskan 200 Tabung Oksigen Dalam Sehari

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Pelaihari,BARITO – Oksigen seakan kini menjadi sesuatu yang teramat sangat dibutuhkan, utamanya bagi mereka yang terpapar covid-19 dan menjalani isolasi di Rumah Sakit Haji Boejasin (RSHB) Pelaihari.

Dimasa pandemi covid-19 ini kebutuhan akan oksigen pada RSHB Pelaihari cukup tinggi, bahkan dalam sehari atau 24 jam bisa menghabiskan 200 tabung oksigen. Kebutuhan oksigen ini dinilai cukup tinggi pada level rumah sakit sekelas kabupaten.

Dirut RSHB Hj. Isna Farida Jum’at, (23/7/21) kemarin mengutarakan, pasokan dari distributor memang lancar, dan diakui terjadi peningkatan kasus sehingga penggunaan oksigen juga harus tinggi bahkan ada yang 5 kali lipat, karena dibutuhkan penggunaan oksigen.

“Dalam sehari 200 tabung oksigen habis atau selama 24 jam untuk yang isi 6 meter kubik. Ada 2 pemasok oksigen ke RSHB yakni PT.Samator (BUMN) dari Banjarbaru yang memasok 100 tabung, dan 100 tabungnya lagi dari pihak ke 3,”kata Isna.

Ia menambahkan, kenaikan oksigen melonjak pada bulan Juli ini, hal ini lantaran klaster keluarga yang ramai. Awalnya males kerumah sakit, namun karena semakin parah maka banyak yang ke rumah sakit.

Menurutnya pula, pada bulan-bulan sebelumnya hanya 40 sampai 50 tabung sudah cukup, sekarang melonjak 200 tabung. Antisipasi kekurangan pasokan oksigen di RSHB untuk tekanan tinggi maka dirujuk ke rumah sakit Ulin di Banjarmasin, kendati demikian tetap diupayakan selesai di RSHB Pelaihari saja.

Meningkatnya kebutuhan oksigen pada RSHB Pelaihari hampir semua pakai oksigen. Ada dua jenis oksigen yang digunakan di RSHB Peaihari ini yakni oksigen Nonrebreathing oxygen face mask (NRM) atau oksigen kecepatan rendah pada pasien yang bisa bernapas spontan dan HFNC jenis oksigen bertegangan tinggi yang berisi 60 liter per menit. Jenis oksigen HNFC bahkan paling lama 1 tabung habis dalam 2 jam penggunaan. Sementara oksigen NRM isi 15 liter per menitnya.

Efek dari meningkatnya kebutuhan oksigen di RSHB Pelaihari ini terkait perawatan isolasi pasien positif covid-19. Disatu sisi juga RSHB Pelaihari harus mempersiapkan ruangan bagi pasien isolasi covid-19.

“RSBH diminta Dinas Kesehatan provinsi Kalsel untuk menambah 30 persen dari total tempat tidur (bed). Pada RSHB Pelaihari total tersedia185 bed. Penambahan 85 bed untuk pasien covid-19, dan pada ruang isolasi di RSBH Pelaihari sendiri terdiri dari 1 kamar 2 bed, meja, lemari kabinet, dan kamar mandi. Sementara untuk tenaga perawat ada pola 5 shif kerja perawat, dimana pasien umum covid-19 secara umum perawatan selama 13 hari,”tutupnya.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment