Puluhan Ribu Kader Gelora Siap Gelorakan Perubahan Banua dan Indonesia

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Partai Gelora Indonesia Kalimantan Selatan terus menunjukan keseriusannya dalam percaturan politik di Banua.

Di Kalsel, Partai Gelora berhasil merekrut 13.500 lebih anggota dengan struktur lengkap mulai dari DPD di 13 kabupaten dan kota serta 157 DPC se-Kalsel.

Partai Gelora juga mulai mengukuhkan 500 orang pengurus DPC se-Kalsel serta melauncing Festival Literasi pada Ahad (14/11/2021) sore di Hotel Grand Dafam Banjarbaru.

Hal ini disampaikan Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Kalsel H Riswandi.

“13.500 lebih kader Gelora Kalsel siap gelorakan perubahan untuk Banua dan Indonesia,” kata Riswandi.

Riswandi mengungkapkan setiap bertambahnya anggota Gelora sama dengan bertambahnya satu energi perubahan.

“Hari ini kami bersyukur kepada Allah Swt atas keberhasilan kami membentuk kepengurusan hingga terpenuhinya 100 persen DPC di Kalsel,” ujar Riswandi.

Ditambahkannya kami menargetkan di akhir tahun 2022 kami telah menyelesaikan 100 persen PAC di tingkat kelurahan serta tercapainya minimal terekrutnya 30.000 kader aktif di Kalsel.

“Artinya minimal setiap DPD di kabupaten dan kota harus punya minimal 2.000 kader,” tandasnya.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini mengungkapkan saat ini para kader Partai Gelora sudah waktunya keluar dari kerja sepinya, karena kita harus bertemu dengan masyarakat di seluruh penjuru, bahkan ke seluruh pelosok kampung di Banua ini untuk menebarkan obor harapan, obor keyakinan dan bercerita tentang mimpi kita.

Sementara itu Direktur Akademi Manusia Indonesia Gunawan yang juga telah membuka Festival Literasi hari ini mengungkapkan kampanye yang dibawa Partai Gelora adalah kampanye literasi.

“Kita ingin mengubah pola hubungan antara partai politik dan voters yang awalnya transaksional menjadi lebih berpengetahuan melalui kampanye literasi,” terangnya.

Gunawan menambahkan orang-orang yang bergabung di Partai Gelora akan disambut oleh Orientasi Kepartaian Partai Gelora, yang selanjutnya mereka dikader melalui Akademi Manusia Indonesia untuk membentuk profil manusia yang berpengetahuan, religius dan sejahtera.

“Kenapa namanya Akademi Manusia Indonesia bukan Akademi Manusia Gelora, sebab kami ingin menciptakan pemimpin untuk Indonesia bukan hanya sekedar untuk Gelora,” imbuhnya.

Rilis    : Humas Gelora Kalsel
Editor : Sopian

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment